Isra dan Mi’raj, Momentum Muhasabah

Di tengah wabah Covid-19 yang mengancam jiwa manusia, MUI mengeluarkan fatwa bagi umat Islam untuk menghindari menyelenggarakan shalat Jumat berjamaah di wilayah tertentu selama pandemi Covid-19 berlangsung. Fatwa ini secara tidak langsung memberi indikasi kemudahan bagi kaum muslim untuk melaksanakan ibadah di tengah merebaknya wabah.

Ya, ajaran Islam pada hakikatnya memudahkan dan membawa berkah. Sebagaimana yang dilakukan oleh teladan kita, Nabi Muhammad SAW tatkala meminta kepada Allah SWT untuk memudahkan umatnya menjalankan ibadah shalat. Saat itu, Rasulullah melakukan perjalanan dari Baitul Maqdis hingga langit ke tujuh. Beliau bertemu Rabb-Nya untuk menerima misi menyampaikan kepada umatnya perihal lima puluh kali shalat. Kemudian, beliau bertemu Nabi Musa as. Lalu ia bertanya pada Rasulullah, ” Apa yang Allah wajibkan kepada umatmu?”. Beliau menjawab, “Allah mewajibkan lima puluh kali shalat”. Musa berkata, “Kembalilah kepada Rabb-mu karena umatmu tidak akan kuat menunaikan perintah itu.” Lalu Rasulullah kembali dan Allah Swt berkata, “Shalat itu lima waktu dan dinilai lima puluh (pahalanya) dan perkataanku tidak akan diganti.” (HR. Muslim)

Seyogianya, setelah diberikan kemudahan oleh Allah SWT, kaum muslim harus semakin meningkatkan ketaatan kepada Rabb-Nya. Segala ketaatan baik berupa perintah atau larangan. Sebab, Allah SWT Maha Mengetahui adanya kemaslahatan dan kemudharatan di sana. Allah memerintahkan shalat sebagaimana dalam firman-Nya, ” Dirikanlah shalat. Sungguh shalat itu mencegah dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar. Sungguh mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kalian kerjakan” (TQS. Al-Ankabut: 45).

Pun, ketaatan kepada Allah tidak semata menjalankan ibadah ritual seperti shalat, puasa, zakat, sedekah dan haji. Namun, butuh ketaatan terikat pada aturan Allah secara menyeluruh. Mengingat, Islam juga mengatur perihal pakaian, minuman, makanan, jual-beli, pendidikan dan lain-lain. Semoga spirit Isra dan Mi’raj tahun ini bisa menjadi momentum muhasabah yang diambil ibrahnya.

Wallahu a’ lam bish Showab.

 

Warjianah
(Pemalang, Jawa Tengah)

 

[ry/LM] 

Please follow and like us:

Tentang Penulis