Covid-19 saat ini memang menjadi wabah yang menakutkan bagi seluruh dunia, tanpa terkecuali Indonesia. Jumlah orang terjangkiti pun kian hari kian bertambah. Makhluk berukuran munggil tak kasat mata itu seakan menjelma menjadi vampir yang siap menerkam siapa saja yang berada didekatnya.

Saat ini pemerintah daerah telah berupaya melakukan lockdown terhadap daerah mereka masing-masing. Mulai dari meliburkan anak sekolah, bekerja dari rumah, hingga pelaranggan shalat berjamaah dan shalat jumat di tempat darurat Covid-19. Hal ini dilakukan untuk menghentikan atau setidaknya mengurangi masyarakat terdampak virus Corona atau Covid-19.

Sejatinya problem Covid- 19 ini merupakan problem sistemik, sehingga dibutuhkan penyelesaian yang sistemik pula. Harus ada sinergi antara tiap-tiap individu masyarakat, dan negara. Dimana masyarakat harus bersatu padu dalam menghentikan wabah ini dengan lockdown. Karena lockdown atau isolasi adalah cara ampuh menghentikan penyebaran virus ini.

Tiap-tiap individu masyarakat harus melockdown yaitu membatasi dirinya dan keluarganya agar tidak keluar rumah, kecuali untuk keperluan yang mendesak dan darurat. Jika keluar pun harus waspada dan melakukan social distancing. Pun negara juga harus melockdown pintu-pintu masuk negara ini, mulai dari bandara hingga pelabuhan. Jangan biarkan orang keluar masuk negara Indonesia. Negara pun harus melakukan pengecekan masal untuk mengetahui siapa yang terjangkit virus, lalu segera lakukan isolasi diri.

Selain itu, negara juga harus mendorong individu rakyatnya untuk mendekatkan diri kepada Allah. Meminta perlindungan dari-Nya. Mengingat semua yang datang kepada umat manusia adalah kehendak yang Maha Kuasa.

Sebagaimana yang dicontohkan oleh Khalifah Umar bin Al-Khattab. Saat masa kepemimpinannya terjadi wabah di Syam. Dia memerintahkan rakyat yang terjangkit untuk mengisolasi diri dan melarang rakyat lain untuk mendekati negeri yang terjangkit wabah. Sebagaimana hadist Nabi ” Jika kalian mendengar wabah melanda suatu negeri. Maka, jangan kalian memasukinya. Dan jika kalian berada di daerah itu janganlah kalian keluar untuk lari darinya.” (HR. Bukhari & Muslim).

Namun, lockdown akan sempurna jika negara benar-benar memahami bahwa melindungi keamanan/nyawa rakyatnya adalah tangungjawab terbesarnya sebagai seorang pemimpin. Saat negara menerapkan lockdown pun, negara harus bersiap untuk menanggung seluruh kebutuhan pokok rakyatnya. Agar rakyat benar-benar bisa melockdown diri tanpa memikirkan cara mengais rezeki demi kebutuhan ekonomi.

Wallahu A’alam Bish shawab. 

 

Siti Komariah

(Pemerhati Publik, dan Pegiat Opini. Konda, Sulawesi Tenggara) 

 

[ry/LM] 

Please follow and like us:

Tentang Penulis