Oleh : Sri Purwanti, Amd. KL
(Pegiat Literasi, Penulis Bela Islam)

 

Parenting- Bersahabat dengan anak adalah salah satu bentuk pola asuh, karena anak-anak tidak hanya memerlukan orang tua sebagai sosok pengayom dan teladan dalam kehidupan, tetapi juga memerlukan partner sebagai tempat berbagi cerita baik suka maupun duka.

Orang tua, terutama ibu adalah sosok yang sangat dekat dengan anak karena sudah terjalin komunikasi bahkan sejak dalam kandungan. Maka sudah selayaknya orang tua bisa bersahabat dengan anak, tempat berbagi keluh kesah, bertukar pengalaman maupun mengingatkan ketika salah. Ketika orang tua bisa memosisikan diri sebagai sahabat bagi anak, maka mereka akan sukarela datang ketika ada masalah untuk mencari solusi bersama.

Untuk bersahabat dengan anak memang bukan perkara yang mudah, perlu komunikasi yang lancar dan harmonis. Orang tua perlu menumbuhkan pengertian dan rasa kepercayaan sehingga akan terjalin hubungan yang terbuka dan harmonis dengan anak. Apabila kepercayaan telah terbentuk maka ketika anak menghadapi masalah mereka akan menjadikan orang tua sebagai tempat curahan hati dan berbagi beban.

Lalu apa saja yang harus kita lakukan supaya bisa menjadi sahabat terbaik bagi ananda? Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan:

1. Melibatkan diri dalam dunia anak, berusaha memahami apa yang mereka sukai dan apa yang tidak disukai.

2. Berusaha mendampingi anak ketika bermain maupun belajar akan semakin menambah kedekatan dengan anak.

3. Menjadi pendengar yang baik, sehingga anak akan merasa dihargai. Orang tua perlu menerapkan komunikasi dua arah, sehingga anak bisa mengungkapkan pendapatnya tidak hanya sekadar mendengarkan pendapat orang tua.

4. Berusaha menghargai perasaan mereka dengan tidak mengusik privasinya.

5. Memberi pujian ketika anak berhasil melakukan perbuatan baik, dengan begitu anak akan merasa termotivasi dan dihargai.

6. Jangan malu mengakui kekurangan di depan anak. Orang tua bukan makhluk sempurna, yang menguasai semua ilmu apalagi masa kita dulu jauh berbeda dengan generasi saat ini yang sangat akrab dengan teknologi. Adakalanya orang tua gaptek (gagap teknologi) maka tidak perlu malu untuk belajar kapada anak, dengan begitu akan terjalin kedekatan karena anak merasa dihargai.

7. Mengungkapkan rasa sayang dan cinta kita kepada anak, mereka bukan ahli telepati yang bisa menangkap semua kode. Orang tua sesekali perlu mengungkapkan perasaanya dalam bentuk ucapan, dengan begitu anak akan benar-benar merasa dicintai, sehingga ketika berbuat salah pun mereka akan berani mengakui. Orang tua juga harus menerima anak dengan segala potensinya tanpa membandingkan dengan yang lain.

7. Menjadi orang tua yang menyenangkan, sehingga anak-anak merasa aman dan nyaman. Dengan begitu orang tua akan mudah memberikan pemahaman dan arahan kepada anak. Anak juga akan lebih terbuka ketika sedang menghadapi masalah.

8. Memberikan kepercayaan kepada anak. Persahabatan itu dibangun atas dasar kepercayaan. Sesekali biarkan mereka mengambil sikap serta menerima konsekuensi dari sikap yang diambilnya, sehingga mereka menjadi pribadi yang mandiri.

9. Menegur anak dengan cara yang bijak ketika mereka melakukan kesalahan. Tidak perlu mengekspresikan kemarahan berlebihan yang menyebabkan anak merasa direndahkan dan tertekan bahkan menyulut rasa dendam.

Ketika orang tua mampu bersahabat dengan anak maka mereka akan lebih mudah menerima arahan orang tua, menjadi pribadi yang kuat dan tangguh calon pejuang Islam yang terpercaya.

Wallahu a’lam bish shawab

 

[el/LM]

Please follow and like us:

Tentang Penulis