Menjaga Generasi Muda dari Paparan Liberalisme

Oleh : Sri Purwanti, Amd. KL

(Pegiat Literasi, Member AMK, Kalsel)

 

Parenting Tidak bisa dipungkiri virus liberalisme semakin mengerogoti tubuh umat muslim di seluruh penjuru dunia. Penyebarannya yang semakin massif menyasar berbagai kalangan, termasuk anak-anak dan remaja. Liberalisme adalah sebuah paham yang menjunjung tinggi kebebasan dan persamaan hak individu dalam masyarakat. Kebebasan yang diberikan dalam hal ini mencakup seluruh bidang , baik ekonomi, politik, agama, dan budaya. Paham ini sangat menentang adanya segala bentuk pembatasan pada individu.

Gelombang liberalisasi terus menghantam, dan menyuburkan kerusakan mental dan menghancurkan generasi muda . Generasi yang berada dalam cengkeraman liberalisme akan kehilangan potensi besarnya sebagai agent of change, yang seharusnya bisa memberi solusi atas permasalahan umat justru terjebak dalam kubangan kenistaan, larut dalam kemaksiatan seperti pacaran, bullying, pornografi dan tindakan asusila baik di dunia nyata maupun di dunia maya. Remaja kehilangan jati dirinya, dan semakin jauh dari aturan Allah. Hal ini tentu menjadi ancaman besar bagi umat Islam, Karena paham ini akan menjauhkan umat dari pemahaman Islam yang benar.

Harus ada upaya keras untuk membentengi generasi muda dari paparan liberalisme, supaya akidah mereka terlindungi dan menjadi generasi emas pewaris peradaban, berikut ada bebrapa hal yang bisa kita lakukan

Pertama: Memohon kepada Allah supaya kita dan anak cucu dikokohkan dalam agama yang benar serta dijaga dari paham-paham yang menyesatkan.

Kedua: Memberikan pendidikan akidah sejak dini, akidah adalah perkara penting yang harus sedini mungkin ditanamkan kepada anak karena akidah akan menjadi pondasi dalam setiap amal yang dilakukan.

Ketiga: Senantiasa memastikan kondisi keimanan anak, hal ini penting dilakukan mengingat keimanan selalu mengalami pasang surut, senantiasa menjadi pendengar yang baik untuk anak-anak, dan peka terhadap perubahan yang terjadi sekecil apapun, sehingga kita akan mudah mengatasi permasalahan yang muncul sedini mungkin.

Keempat: Orang tua benar-benar menyadari perannya, menjaga anak-anak dari hal-hal yang dimurkai Allah, mendidik dengan sepenuh hati semata-mata mengharap rida Allah. Sebagaimana firman Allah dalam surat At-Tahrim: 6 yang artinya : “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat yang kasar dan keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang di perintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”

Kelima: Orang tua harus update terhadap informasi, sehingga bisa mengetahui faktor yang bisa mempengaruhi dan menggerus akidah anak. Era digital semakin memudahkan anak untuk mengakses informasi, orang tua harus mengetahui informasi apa saja yang dilihat, didengar, dialami dan dirasakan oleh anak, karena itu akan mempengaruhi proses berpikir mereka. Orang tua mesti bersikap selektif terhadap tontonan, bacaan, games yang dilihat anak-anak, termasuk teman- teman bermainnya. Hal ini penting sekali untuk mejaga akidah anak supaya tidak terdegradasi, salah memilih teman bisa menjadi sumber bencana.

Keenam: Orang tua harus bisa berkomunikasi dengan baik dengan anak dan remaja, hal ini menjadi kunci keberhasilan dalam memahami kondisi anak. Dengan komunikasi yang efektif orang tua akan lebih mudah membersihkan pengaruh negatif dari benak anak, serta menciptakan hubungan yang harmonis antara anak dengan orang tua, dengan begitu orang tua akan mudah mengontrol anak, tanpa menyinggung perasaan dan harga diri anak.

Ketujuh: Orang tua harus memahami kesesatan ide liberal serta cara menangkalnya, menyampaikan kepada anak tentang kesesatannya dengan bahasa yang mudah dimengerti. Serta memberikan gambaran upaya musuh-musuh Islam untuk menjuhkan umat dari ajaran Islam kaffah, termasuk melalui penyebaran paham liberalisme.

Kedelapan: Menumbuhkan kewaspadaan dan kehati-hatian pada anak terhadap informasi apapun yang diterimanya. Memahamkan anak bahwa setiap perkataan, pemikiran dan perilaku manusia harus selalu terikat dengan aturan Allah.

Liberalisme sampai kapan pun tidak akan pernah sesuai dengan Islam, dan sudah seharusnya kita berusaha keras untuk membentengi generasi kita dari paparan paham ini, sehingga mereka terhindar dari kerusakan dan mampu menjadi generasi khairu ummah.

Wallahu a’lam bish shawab

 

[el/LM]

Please follow and like us:

Tentang Penulis