Publik masih dibuat panik dengan merebaknya virus corona (COVID-19) di tanah air, bersamaan dengan itu kebutuhan pokok pun mulai mengalami kenaikan harga. Terbaru, harga gula pasir dan bawang bombay naik pesat hingga 10 kali lipat. Pemerintah kembali menambah kuota impor gula dan bawang bombay guna menjaga stok dan harga bahan pangan. (16/Maret)

Berbicara mengenai kelangkaan pangan, harga yang melambung tinggi dan kasus importir sudah lama menjadi masalah negeri. Sebab, produksi yang dihasilkan kurang memenuhi kebutuhan konsumsi rakyat Indonesia. Dan, impor adalah jalan pintas yang mudah dan murah untuk mengatasinya. Hanya saja, adanya impor menyisakan masalah baru yang mengakibatkan ketergantungan serta mematikan produksi dalam negeri.

Oleh karena itu, pemerintah perlu mengadakan perbaikan dari sisi supplay chain atau rantai pasok agar berbagai produk di masyarakat, seperti komoditi pangan, cukup diproduksi dan didistribusi secara merata sehingga impor pangan bisa dihindari.

Seyogianya, pemerintah perlu juga menguatkan pengawasan terhadap praktik-praktik kecurangan yang merugikan masyarakat dan memberikan sanksi yang membuat jera. Dan turut melakukan inspeksi ke pasar, agar tidak terjadi penipuan harga maupun penimbunan barang.

Berikutnya, pemerintah bisa memberikan perhatian terhadap sarana dan prasarana yang menunjang distribusi hasil pertanian. Misalnya, penyediaan alat transportasi yang memadai serta perbaikan infrastruktur jalan karena pertanian merupakan salah satu pilar ekonomi negara, bahkan negara bisa mengalami kegoncangan jika pertanian dikuasai ataupun bergantung pada negara lain. Dengan demikian, kelangkaan barang dan melonjaknya harga barang tidak harus dengan impor.

 

Nelly
(Aktivis Muslimah Peduli Negeri, Palangka Raya, Kal-Teng) 

 

[hw/LM]

Please follow and like us:

Tentang Penulis