Sekularisme Melahirkan Generasi Rapuh

Sadis! Itulah sematan yang layak bagi seorang ibu yang tega membunuh darah dagingnya sendiri. Bayi berjenis kelamin perempuan itu tewas setelah mulutnya disumpal tisu toilet dan tali pusarnya dicabut. Setelah tewas, jasad bayi dimasukkan ke dalam kantong plastik dan berencana membuangnya di luar. Mirisnya lagi, alasan remaja SNI ( 18 tahun) terpaksa melakukan pembunuhan karena belum siap menikah dan belum siap punya anak.

 

Kebebasan bertingkah laku adalah salah satu kebebasan yang diagung-agungkan dalam sistem Sekularisme, sistem yang memisahkan aturan agama dari kehidupan. Sedangkan kepuasan/kesenangan diri menjadi tujuan dalam hidupnya. Tanpa peduli halal maupun haram. Serba boleh melakukan apa pun asal tanpa paksaan. Maka wajarlah kehamilan yang tak diingini kerap terjadi akibat pergaulan bebas ini. Sayangnya jalan pintas sering kali diambil. Dari mulai digugurkan hingga membuang bayi bahkan tak jarang meregang nyawa di tangan ibu kandungnya sendiri.

 

Parahnya lagi negara terkadang meringankan pelaku dari jerat hukum karena masih di bawah umur. Alasan suka sama suka membebaskan mereka dari hukum zina. Cukuplah mereka dibina walaupun sudah usia baligh. Maka tak heran kalau sistem Sekularisme nyata melahirkan generasi rapuh, berani berbuat namun abai bertanggung jawab.

 

Sungguh berbeda dengan sistem Islam. Pendidikan dengan berlandaskan akidah Islam akan membentuk kepribadian yang khas yang berkarakter tinggi dan mulia, generasi yang menempatkan keredaan Allah SWT di atas segalanya. Sementara hukum tegas dan ditegakkan sesuai tempatnya tanpa bisa di tarik ulur. Wallahu A’lam. (LN/WuD)

Yeni Ummu Athifa

Please follow and like us:

Tentang Penulis