Gaza Terluka Butuh Penjaga
Oleh : Shafiyyah AL Khansa
(Penulis)
LensaMediaNews- “Ramadan masih mencipta duka lara untuk muslim Gaza, mereka masih menderita menahan pedihnya luka akibat tiada penjaga yang mampu menjaga harta dan jiwa mereka”.
Ramadan bulan mulia bulan yang dirindukan oleh setiap individu muslim sebab kedatangannya menghadirkan banyak cinta, bulan dimana setiap amal kebaikan akan dilipatgandakan oleh Allah Swt. Tak hanya itu, ramadan juga bulan dimana Alquran karim diturunkan oleh Allah Ta’ala sebagai pentujuk bagi seluruh umat manusia dan mengentaskan problematika yang tiada hentinya. Mengantarkan umat dari jurang kegelapan menuju cahaya.
Namun, ketenangan dan suka cita ramadan belum juga mampu menghapus duka lara muslim Gaza. Mereka masih berjuang membela tanah yang disucikan oleh Allah Ta’ala dan juga membela dien mulia. Ketenangan untuk menunaikan ibadah puasa pada Ramadan 1440 H tampaknya belum bisa dirasakan warga Jalur Gaza, Palestina. Mereka diliputi was-was karena gempuran rudal dari militer Israel dalam beberapa hari terakhir.
Diberitakan AFP, hingga Minggu (5/5) malam, roket Israel terus menghantam kawasan Gaza. Akibatnya 23 warga Gaza meninggal dunia. Termasuk di antaranya seorang perempuan yang sedang mengandung dan seorang bayi (Kumparan, 5/5/2019).
Bulan dimana seharusnya muslim Gaza bersuka cita justru menjadi duka yang menyayat hati akibat polah Israel laknatullah yang memborbardir Gaza. Gaza kembali memanas. Pasukan Israel dan gerilyawan Palestina terus melancarkan serangan dalam tiga hari belakangan. Beberapa orang tewas dan beberapa lainnya terluka (CNN Indonesia, 5/2019)
Kejadian ini telah berlangsung lama sejak Israel mulai menduduki tanah-tanah Palestina, warga Gaza seolah tak pernah mendapat ketenangan mereka dipaksa pergi dari rumah mereka sendiri yang lebih menyakitkan Israel menghancurkan rumah-rumah mereka dengan memborbardir tanpa pandang bulu mulai dari bayi, para perempuan juga orang-orang yang lemah.
Namun, tatkala warga Gaza melakukan demonstrasi atas blokade yang terus dilakukan oleh Israel justru mereka harus membayarnya dengan nyawa-nyawa tak berdosa akibat polah Israel yang justru semakin membabi buta.
Gaza terus berduka adakah yang peduli dan berani angkat bicara atas penderitaan mereka?. Nyatanya semua negara terlebih para pemimpin muslim seolah bungkam dan tak berdaya. Negara-negara Barat seolah peduli dan berempati berusaha mencari solusi nyatanya tak pernah ada hasil yang membuat warga Gaza bahagia. Mereka tetap dalam penderitaan yang tiada akhir. Dimana Hak Asasi Manusia yang katanya mampu menjadi pembela? Apakah tak berlaku bagi warga Gaza?
Gaza Terluka, Butuh Penjaga
Ramadan seharusnya menjadi momen dimana umat muslim semakin bersemangat dan bersatu mewujudkan kemuliaan umat dibawah naungan Islam. Umat membutuhkan sosok pemimpin (khalifah) yang mampu menjaga dan menerapkan syariah Islam secara sempurna. Sehingga mampu menjaga darah-darah umat muslim.
Layaknya khalifah Sultan Abdul Hamid II yang menjaga tanah Palestina meskipun saat itu daulah khilafah sudah mengalami berbagai kemunduran dan kemerosotan namun kegigihan Sultan Abdul Hamid II patut untuk menjadi teladan. Kegigihan Sultan Abdul Hamid II mempertahankan Palestina tercermin dalam perkataannya yang terkenal sebagai berikut:
“Aku tidak akan melepaskan walaupun sejengkal tanah ini (Palestina), karena ia bukan milikku. Tanah itu adalah hak umat Islam. Umat Islam telah berjihad demi kepentingan tanah ini dan mereka telah menyiraminya dengan darah mereka. Yahudi silakan menyimpan harta mereka. Jika Khilafah dimusnahkan pada suatu hari, maka mereka boleh mengambil Palestina tanpa membayar harganya. Akan tetapi, selama aku masih hidup, aku lebih rela menusukkan pedang ke tubuhku daripada melihat tanah Palestina dikhianati dan dipisahkan dari Khilafah Islamiyah. Sungguh aku tidak setuju untuk mencabik-cabik tubuh kita sendiri, padahal kita masih hidup.”
Begitulah seharusnya sikap pemimpin muslim dalam menjaga ketenangan dan keberlangsungan hidup rakyatnya. Menyembuhkan luka Gaza dan seluruh penderitaan umat muslim di seluruh dunia tidak lain dengan menegakkan daulah khilafah yang didalamnya terdapat khalifah layaknya Sultan Abdul Hamid II sebab daulah khilafah adalah junah yang mampu menjaga harta dan jiwa kaum muslim hingga tak ada lagi pertumpahan darah-darah tak berdosa. Wallahu’alam.
[LS/Ry]