Fokus Sosialisasi Bukan Solusi
Generasi milenial adalah generasi yang akan dijadikan sasaran dalam sosialisasi Pancasila. Hal itu disampaikan oleh ketua BPIP Yudian Wahyudi dalam rapat kerja (raker) di komisi II DPR kompleks Parlement Senayan, Jakarta (18/2).
Sosialisasi ini merupakan harapan dari Presiden terkait dengan generasi millenial yang berjumlah 129 juta jiwa. Untuk melaksanakan program ini ketua BPIP menyatakan akan menggunakan beragam media dari musik hingga TikTok, serta menggandeng tokoh-tokoh idola generasi milenial baik dari kalangan musik maupun tokoh olahraga.
Sebenarnya generasi milenial sangat rawan dengan berbagai penyimpangan dan kerusakan dalam pergaulan, bahkan kriminalitas. Dan TikTok merupakan salah satu aplikasi yang tidak memberikan manfaat, bahkan melalaikan serta membawa keburukan bagi generasi millenial. Mereka disibukkan dengan berjoged ria hanya untuk mencari popularitas dalam aplikasi tersebut.
Harusnya pemerintah fokus menyelesaikan permasalahan mengenai generasi milenial yang disibukan dengan Tiktok. Bukan malah mendukung TikTok dan menjadikan TikTok sebagai sarana sosialisasi Pancasila.
Dimasa kekhilafahan Islam para generasi muda fokus dibina dengan syakhsiyyah Islam (kepribadian Islam) dibina pola fikir dan pola sikapnya agar terhindar dari penyimpangan, baik itu seks bebas maupun kriminalitas. Sehingga para pemuda disibukkan dengan hal-hal yang hasilnya memberikan banyak sumbangsih untuk negara saat itu.
Generasi milenial adalah agent of change yang seharusnya diberikan bimbingan juga seperti generasi muda di masa kekhilafahan. Agar mereka tidak salah jalan dan tidak melakukan penyimpangan. Sejarah Islam mencatat, para pemuda di usia muda mereka telah melakukan hal yang berguna untuk kekhilafahan islam saat itu. Contohnya Muhammad Alfatih yang menaklukan kota Konstatinopel di usia 21 tahun, serta banyak generasi muda lainnya. [RA/LM]
Marhamatul Awaliyah,
Bogor