Islam Solusi atas Cengkeraman Papua
Oleh: Susi
(Forum Pena Dakwah, Maros)
Para mahasiswa yang berasal dari Papua dan Papua Barat menggelar unjuk rasa di depan Istana Merdeka, Rabu (28/8/2019). Sebelum bergerak ke Istana, mereka berdemonstrasi terlebih dahulu di depan Markas Besar TNI Angkatan Darat. Sembari mengibarkan bendera Bintang Kejora, demonstrasi yang dipimpin Ambrosius, menuntut pemerintah Indonesia mempersilakan Papua melakukan referendum. Hal itu sebagai upaya memutus mata rantai diskriminasi dan rasisme terhadap masyarakat Papua.
Siapa yang tak kenal Tanah Papua bagian dari wilayah Indonesia. Kaya akan barang tambang dan energi. Produsen emas terbesar di dunia, yang memiliki nilai jual tinggi, belum lagi bahan tambang lainnya. Tak menutup kemungkinan di dalam Tanah Papua terdapat uranium yang merupakan bahan dasar pembuatan nuklir. Kekayaan Sumber Daya Alam (SDA) yang dikandung Tanah Papua, seharusnya bisa untuk menyejahterakan masyarakat yang tinggal di dalamnya. Namun apa daya, fakta berkata lain. Masyarakat Papua saat ini hidup dalam keterbelakangan pembangunan negeri tidak nampak di tanah Papua, mereka dibiarkan hidup terbelakang mengais kehidupan dalam kesempitan hidup. Sungguh miris di sistem kapitalisme.
Sudah saatnya kita berfikir untuk mencari solusi terbaik atas seluruh kejadian di bumi Nusantara. Dan solusi itu tidaklah mungkin diambil dari sistem sekuler kapitalis yang justru hari ini semakin membuat kondisi negeri semakin terpuruk. Untuk mengakhiri pemberlakuan sistem sekuler kapitalis yang saat ini menenggelamkan kehidupan bernegara ini. Dan manusia harus kembali pada sistem hidup yang sesuai dengan fitrah manusia, memuaskan akal dan menentramkan hati. sistem itu bernama sistem Islam kaffah. Karena catatan sejarah menunjukkan jika pemberlakuan sistem Islam Kaffah oleh seorang Khalifah dalam bingkai Khilafah saja yang telah terbukti mampu menyatukan tiga benua dengan tingkat keberagaman manusia yang sangat tinggi, baik latar belakang agama, ras, suku maupun bahasa.
[LS/Ra]