Jangan Lupakan Gaza
Oleh: Novianti Dewi
Lensamedianews.com_ Petugas medis Palestina mengevakuasi 120 jasad orang dari bawah reruntuhan di Gaza, sehingga jumlah korban tewas total akibat perang genosida Israel sejak Oktober 2023 menjadi 47.283, kata Kementerian Kesehatan pada hari Kamis.
Pernyataan kementerian menambahkan bahwa 306 orang yang terluka juga dipindahkan ke rumah sakit dalam 24 jam terakhir, sehingga jumlah korban luka menjadi 111.472 akibat serangan Israel. (Dikutip dari Anadoli Ajansi 24-01-2025)
Namun, ada kekhawatiran umat mulai lupa dan bosan memberikan perhatian pada Gaza. Khawatir mereka mulai menganggap genosida yang dilakukan entitas Yahudi atas Palestina itu sebagai hal yang biasa.
Para pemimpin negara-negara Barat, seperti Amerika Serikat dan media massa barat juga terus mempropagandakan bahwa tindakan negara zionis atas Palestina selama ini sebagai tindakan membela diri secara legal. Mereka memproduksi opini bahwa tindakan entitas Yahudi adalah balasan terhadap kelompok teroris yang mengganggu kedaulatan negerinya.
Tentu saja ocehan tersebut adalah dusta besar. Kehadiran entitas Yahudi di tanah Palestina adalah ilegal. Kaum Yahudi datang berbondong-bondong ke Palestina atas konspirasi jahat negara-negara Barat terutama Inggris. Dimana pemerintah Inggris lewat Deklarasi Balfour pada tahun 1917, menyatakan dukungannya kepada konglomerat sekaligus pimpinan komunitas Yahudi, Lord Rotschild, di Inggris.
Palestina adalah tanah air kaum muslim. Palestina termasuk tanah kharajiyah yang dibebaskan oleh Khalifah Umar bin al-Khaththab ra. Pada tahun 637 M. Penduduk Yerusalem, melalui Uskup Sofronius, menyerahkan secara langsung kunci Kota Yerusalem kepada Khalifah Umar ra. Mereka juga meminta kepada Amirul Mukminin Umar ra., lewat Perjanjian Umariyah, untuk tidak mengizinkan satu orang Yahudi pun tinggal di negeri mereka meskipun hanya satu malam.
Rasulullah saw. menceritakan besarnya kemurkaan Allah SWT atas pembunuhan terhadap seorang muslim:
“Andai penduduk langit dan penduduk bumi berkumpul untuk membunuh seorang Muslim, sungguh Allah akan membanting wajah mereka dan melemparkan mereka ke dalam neraka” (HR Ath-Thabarani).
Bayangkanlah, hari ini muslim yang terbunuh bukan hanya satu, tetapi puluhan ribu! Namun demikian, nyaris tak ada pembelaan terhadap mereka. Hal yang juga dikhawatirkan, setiap hari orang semakin melupakan nasib Gaza. Padahal seorang muslim semestinya mencurahkan perhatiannya terus-menerus pada nasib kaum muslim. Namun, hari ini justru umat menyaksikan hal sebaliknya. Banyak penguasa muslim, misalnya, yang justru menjalin hubungan akrab dengan zionis Yahudi dan Amerika Serikat yang jelas-jelas kafir harbi fi’lan.
Rasulullah saw. juga menggambarkan hubungan sesama orang beriman bagaikan satu tubuh. Artinya, jika ada satu yang luka maka harusnya yang lain pun secara otomatis ikut merasakan perihnya luka tersebut. Rasulullah saw. Bersabda:
“Perumpamaan kaum mukmin dalam hal saling mencintai, berkasih-sayang dan tolong-menolong di antara mereka adalah seperti satu tubuh. Jika ada satu bagian tubuh mengalami sakit maka sekujur tubuh juga ikut merasakannya dengan tidak dapat tidur dan merasakan demam” (HR Muttafaq ’alaih).
Penderitaan yang dialami penduduk Gaza jauh melebihi apa yang sedang dialami penduduk dan selebritis Hollywood dalam kebakaran di Los Angeles, Amerika Serikat. Kebakaran yang terjadi di Los Angeles hari ini sudah menyebabkan total kerugian hampir Rp1.000 triliun. Angka ini hampir tiga kali lipat dari bantuan Amerika Serikat (AS) untuk operasi militer zionis. Luas kawasan yang terbakar pun mencapai 360 hektar. Nyaris setara dengan luas wilayah Gaza. Pemerintahan AS sampai hari ini masih kelimpungan menangani kebakaran dan menolong warganya. Inilah kuasa Allah SWT.
Namun demikian, di sana tidak ada serangan bom fosfor, penyiksaan dan pembunuhan seperti yang terjadi di Gaza. Penduduk Gaza sampai hari ini juga kehilangan akses air bersih dan mengalami kelaparan hebat akibat blokade kaum zionis. Apalagi genosida oleh zionis Yahudi di Gaza berjalan atas dukungan Pemerintah AS.
Wahai kaum muslimin, nasib Gaza tidak ditentukan oleh bangsa lain, tetapi wajib oleh kalian sendiri. Apalagi umat Islam memiliki kekuatan militer dan pasukan yang berlipat-lipat dibandingkan dengan pasukan Yahudi. Harusnya semua itu bisa digunakan untuk mengusir penjajah dari tanah air kaum muslim. Bukan untuk mengawal kekuasaan rezim yang justru mendiamkan Gaza dan berangkulan dengan entitas Yahudi dan para pendukungnya.
Alhasil, jangan lupakan Gaza. Semakin nyata umat ini membutuhkan institusi Khilafah untuk melepaskan mereka dari berbagai penderitaan dan penjajahan. Termasuk untuk membebaskan Gaza.
WalLâhu a’lam bi ash-shawâb.