Sumber Kerusakan Itu Bernama Kapitalisme 

20250313_191221

Oleh : Nurjannah Sitanggang

 

LenSaMediaNews.Com, Opini–Memasuki 2025 banyak berita yang membuat kita semakin sadar kerusakan negeri ini dan dunia. Berita yang mungkin membuat kita merasa miris, marah, sedih, dan bahkan prihatin mengetahui nasib Rakyat yang semakin mengenaskan.

 

Sebelumnya ada hastag #KaburAja Dulu yang menunjukkan kehidupan di negeri ini tidak memberikan ruang gerak dan ruang ekonomi yang layak. Hastag ini juga sejalan dengan hastag lain tapi beda nama yaitu #IndonesiaGelap.

 

Hastag-hastag ini bukan sekedar narasi tapi memang kenyataan yang sedang dihadapi banyak penduduk negeri ini. Ini cukup menggambarkan betapa sulitnya hidup di jaman sekarang. Padahal kekayaan alamnya banyak akan tetapi tetesannya tidak sampai ke tangan rakyat.

 

Belum lagi publik dikejutkan dengan dugaan skandal korupsi di tubuh PT Pertamina Patra Niaga yang menyeret kasus blending bahan bakar minyak (BBM) RON 90 menjadi RON 92. Kejaksaan Agung (Kejagung) mengungkap adanya praktik pengadaan produk kilang yang tidak sesuai standar, di mana bahan bakar RON 90 (Pertalite) dibeli dan kemudian dioplos dan dijual sebagai RON 92 (Pertamax).

 

Tidak tanggung-tanggung dalam lima tahun diperkirakan total dana korupsi Pertamina mencapai Rp 1000 Triliun. Sungguh ini penipuan yang tersimpan rapi bertahun lamanya (Inilah.Com, 26-02-2025).

 

Berikutnya ada lagi Danaantara yang akan mengelola aset BUMN negeri ini. Tentu jumlahnya sangat fantastis, diperkirakan lebih dari Rp 10.000 Triliun. Danantara ini akan diinvestasikan untuk investor dalam dan luar negeri.

 

Tujuannya untuk membuka lapangan pekerjaan dan menaikkan pendapatan negara hingga 8 persen. Ini akan mempertaruhkan masa depan Indonesia. Jika Danaantara ini dikorupsi, disalahgunakan atau gagal dalam Investasi maka dampaknya sangat berbahaya bagi kehidupan ekonomi rakyat.

 

Kemudian ada masalah PHK besar besaran. Pada tahun 2025 banyak perusahaan yang melakukan PHK mulai dari PT Danbi International yang memproduksi bulu mata, PT Sanken Indonesia industri elektronik, PT Sritex , pabrik tekstil terbesar di Asia Tenggara, dan masih banyak lagi perusahaan lain yang mengurangi karyawannya. Ini menunjukkan banyak rakyat yang kehilangan pekerjaan.

 

Hal Itu juga berarti akan makin banyak rakyat yang miskin dan tidak mampu untuk makan, akhirnya angka kriminalitas akan meningkat baik karena depresi maupun karena tuntutan kebutuhan makan. Permasalahan ini bisa merembet ke hal lain seperti peningkatan angka perceraian, putus sekolah, KDRT, dan lain-lain.

 

Ini hanya sedikit fakta dari berbagai peristiwa yang menyengsarakan rakyat. Sebenarnya kalau kita tarik secara garis besar,  maka kita akan temukan, akar masalahnya adalah jauhnya kita dari hukum Islam. Sebab Islam tidak diterapkan dalam kehidupan. Hukum hari ini buatan manusia karena negara kita menerapkan sistem sekuler Kapitalisme.

 

Dalam sistem Kapitalisme,  negara bukan pelayan rakyat. Negara hanya pembuat aturan alias regulator. Sementara urusan pelaksana di lapangan adalah swasta,  dengan motif bisnis dan untung rugi. Pada akhirnya kekayaan alam diserahkan kepada swasta.

 

Pendidikan dan kesehatan mahal, keadilan hukum sulit didapatkan, serta penyedia lapangan pekerjaan pun perusahaan swasta. Padahal negeri ini adalah mayoritas muslim. Ironi, negeri ini kaya akan tetapi rakyat tetap sengsara.

 

Allah telah memperingatkan dalam firmanNya yang artinya, “Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sungguh, dia akan menjalani kehidupan yang sempit, dan Kami akan mengumpulkannya pada hari Kiamat dalam keadaan buta.” (TQS Thaha:124). Kesulitan hidup dan berbagai kerusakan yang terjadi saat ini tidak lain karena jauhnya kita dari Islam. Sebab kita tidak menerapkan aturan yang sudah Allah tetapkan.

 

Dalam Islam penguasa adalah raain atau pengurus umat. Peran negara adalah menerapkan hukum Islam di dalam dan mengemban dakwah ke luar negeri. Di dalam negeri Islam menempatkan pemimpin atau Khalifah sebagai penggembala.

 

Rasulullah Saw bersabda: “Imam itu adalah laksana penggembala, dan dia akan dimintai pertanggungjawaban akan rakyatnya (yang digembalakannya)”. (HR. Imam Al Bukhari).

 

Fakta penerapan Islam telah menghiasi sejarah dunia selama 13 abad.  Terbukti pula bahwa hanya ideologi Islam yang memiliki konsep kehidupan yang mampu menyejahterakan dan memberikan keadilan bagi umat manusia.

 

Ini tidak lain karena hukum Islam Allah turunkan sebagai rahmat lil’alamin. Bahkan Rasulullah telah berpesan dalam hadits riwayat Bukhari bahwa umat manusia tidak akan tersesat selamanya jika berpegang teguh pada Alquran dan Sunnah RasulNya.Wallahua’lam. [LM/ry].

 

 

 

 

 

 

Please follow and like us:

Tentang Penulis