Menyambut Rajab, Perbanyak Amal Mulia
Oleh: Najma Nabila, Bogor
Lensamedianews.com_ Memasuki Bulan Rajab akan membuat umat menyadari bahwa Ramadan pun kian dekat. Artinya, Rajab sebagai bulan persiapan menanam, sedangkan Sya’ban di fase menyiram. Terakhir, Ramadan akan menjadi fase memanen, saat kebiasaan yang sudah dilatih selama Rajab dan Sya’ban akan dipanen dan menjadi kebiasaan selama Ramadan.
Tersebab hal itu, maka Rajab haruslah menjadikan kita mulai memperbanyak amal saleh, termasuk berdakwah. Dakwah merupakan bukti cinta kita pada orang di sekitar kita. Tak hanya itu, lebih filosofis lagi, dakwah membangun kesadaran umat Islam tentang indahnya Islam dan betapa mulianya semestinya umat Islam. Namun, sayangnya hari ini umat Islam belum bisa dikatakan sebagai umat terbaik. Krisis yang dialami umat Islam hari ini sangatlah banyak, termasuk penjajahan Palestina yang masih berlangsung.
Kemuliaan Islam yang belum didapat hari ini adalah buah dari jauhnya umat terhadap aturan Allah. Islam yang lengkap termasuk dengan syariat yang mengatur kehidupan manusia tak diterapkan dalam kehidupan. Umat masih bergantung pada sistem buatan manusia yang saat ini didominasi oleh sistem sekuler-kapitalis. Akibatnya, banyak penerapan aturan dan hukum yang hanya bergantung pada buatan manusia, yang memiliki celah dan hanya mengukur pada manfaat dan materi semata. Akibatnya, yang kaya makin kaya dan yang miskin makin miskin terus dilestarikan.
Tugas yang umat muslim emban kali ini memanglah banyak dan makin sulit. Namun, sejatinya perjuangan saat ini masih jauh dari perjuangan Rasulullah saw. dan para sahabatnya saat memperjuangkan Islam di masa lalu. Tak hanya berkorban harta, keluarga, dan perasaan, namun juga menumpahkan keringat dan darah. Rajab ini semoga dapat menjadi pengingat kita agar senantiasa mau bergerak untuk berdakwah, mewujudkan kemuliaan amal.
Kaum muslim membutuhkan adanya kelompok dakwah Islam ideologis agar dakwah ini makin cepat menyebar dan umat lekas sadar, bahwa Islam tak cukup hanya dikerjakan ibadah mahdahnya saja. Tidak adanya peraturan Islam dan negara yang menerapkannya adalah kealpaan besar yang menjauhkan kita dari kegemilangan. Padahal semestinya, umat memahami, meyakini, dan mau terlibat untuk adanya peraturan yang dapat menyejahterakan seluruh manusia ini. Semoga Allah mudahkan dan kuatkan bahu para pengemban dakwah, dan melembutkan hati siapapun yang mendengar seruan dakwah. Wallahu a’lam bishshawab.