Jangan Nakal Dek, Ayo Hidup Sesuai Tuntunan Islam

Oleh: Zhiya Kelana, S.Kom

(Aktivis Muslimah Aceh)

 

LenSaMediaNews.com__Senakal-nakalnya kamu pacaran, ngapain aja? “Astagfirullah”, mungkin itulah kata yang bisa diungkapkan semua orang yang menyaksikan video yang sempat viral. Miris, melihat mereka dengan bangganya melakukan hal itu tanpa mempertimbangkan konsekuensinya. Harusnya mereka disibukkan dengan prestasi yang membanggakan bukan kerusakan dan kemaksiatan.

 

Akun Instagram @tkpmedan, mengunggah video wawancara bersama dua ramaja putri berusia 13 dan 15 tahun yang mengungkapkan kehidupan ramaja zaman sekarang, khususnya kota besar. Tanpa ragu, ramaja putri dalam video mengaku jika ia biasa pergi menginap bersama pacarnya di hotel. Ia bahkan mengisyaratkan jika apa yang dilakukannya adalah hal umum di zaman sekarang.

 

“Hm… Pernah check in (hotel) bareng, tidur bareng. Ya biasanya (check in) di mana aja kan juga beda-beda cowok ya pernah di Jakarta Barat di Pusat. Ya kayak anak-anak zaman sekarang gimana sih,” kata remaja putri itu dalam video. (Merdeka.com, 18-09-2024)

 

Hari ini kita dihadapkan pada kenyataan rusaknya para generasi. Mereka semakin terbelakang karena jauhnya pemahaman agama dan hidup bebas. Di mana mereka tak lagi merasa diawasi oleh orang tua dan lingkungannya. Bahkan dengan banyaknya konten yang mengajak kepada hidup bebas dan semaunya, asalkan mereka senang.

 

Mereka adalah korban dari sistem kapitalis yang telah berhasil menjauhkan mereka dengan agama. Sehingga mereka tidak tahu apa prioritas utama mereka saat sudah balig, seperti menutup aurat, mencari ilmu untuk bekal akhirat dan melayakkan diri menjadi seorang ibu ke depannya. Namun hal itu menurut mereka terlalu kuno, tidak sedang tren di kalangan anak muda yang hedon.

 

Maka solusi apapun saat ini diberikan oleh negara, seperti jangan menikah dini, berbanding terbalik dengan kenyataannya. Mereka boleh berbuat zina asal suka sama suka. Boleh menggunakan kondom, negara memberikan fasilitas. Bagaimana dengan para ibu dan ayah yang sangat khawatir dengan masa depan anaknya yang sudah terlanjur hancur? Sedangkan negara mengabaikan perannya.

 

Kita yang mayoritas muslim namun karena hidup dalam sistem sekuler, membuat kita terjebak dalam situasi dan lingkungan yang semakin rusak. Begitu melelahkan, tanpa perlindungan negara kita tidak bisa berbuat apapun. Hanya sebatas menjaga semampu yang kita bisa saja, selebihnya berpasrah.

 

Namun berbeda halnya jika Islam diterapkan di bumi ini, Islam tidak hanya sebuah agama namun juga sebuah sistem di mana seperangkat aturan ada di dalamnya dengan tuntunan Al-Qur’an dan As-Sunnah yang telah diingatkan Rasul agar kita berpegang teguh padanya. Dan untuk menerapkan aturan tersebut dibutuhkan sebuah negara dan pemimpinnya yang akan bertanggungjawab yang disebut dengan khalifah.

 

”Sesungguhnya al-imam (khalifah) itu perisai yang (orang-orang) akan berperang mendukungnya dan berlindung (dari musuh) dengan (kekuasaan)-nya.” (HR. Muttafaqun ‘Alayh dll)

 

Khalifah sebagai pemimpin akan sangat menjaga generasinya agar tetap berada dalam jalur Islam dengan mengokohkan keimanan dan akidah mereka. Sehingga mereka tidak akan tergiur hidup bebas diluar sistem Islam. Karena keluar dari sistem Islam adalah sebuah malapetaka luar biasa bagi kehidupan.

 

Mereka akan dididik dengan tsaqofah Islam dan penanaman nafsiyah Islam sehingga lahirlah syaksiyah Islam yang kuat. Yang ada dalam pikiran para generasi Islam nantinya adalah memberikan semua hal terbaik dari hidupnya untuk perkembangan Islam. Karena mereka sadar setelah kehidupan ini adalah akhirat dan hari penghisaban menanti. Wallahua’lam [LM/Ss]

 

Please follow and like us:

Tentang Penulis