Oleh : Beta Arin Setyo Utami, S.Pd.

Tutor Rumah Belajar Anugrah Ilmu

 

LenSa Media News–Tepatnya pada tahun 2023 mulai dibangun sebuah Gerbang Kendari-Toronipa, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara yang menjadi bagian terakhir dari pembangunan akses pariwisata. Gerbang jembatan ini pembangunannya baru selesai dan diresmikan pada bulan Februari 2024.

 

Gerbang jembatan ini diklaim mengadopsi London Bridge dan diklaim ibarat oase keindahan yang tersembunyi di Kelurahan Kendari Candi, bersebelahan dengan jembatan Teluk Kendari. Berdasarkan data dari Laporan LPSE Sultra, pembangunan ornamen gerbang dikerjakan oleh PT Karya Inti Bumi Konstruksi dengan nilai mencapai Rp 32.809.000.000 miliar lebih. Nominal yang begitu fantastis bukan?

 

Hingga baru-baru ini viral di media sosial bahwa gerbang tersebut terlihat beberapa bagian sudah rusak dan berlubang padahal baru diresmikan. Dengan anggaran fantastis, dari jauh keempat gerbang itu terlihat seperti memakai beton dan bagian dinding terbentuk dari susunan bata. Namun, saat dilihat lebih dekat, bangunan ini hanya terdiri dari susunan papan semen.

 

Terlihat tembok gerbang sudah berlubang, bagian dalamnya kopong alias bukan bangunan kokoh. Sontak hal ini memicu banyak pertanyaan publik di kala anggaran fantastis digelontorkan untuk empat gerbang yang ternyata “kopong”.

 

Mirisnya, sejumlah bagian yang rusak dan berlubang telah ditambal seiring beredarnya video di masyarakat dan jagat maya. Bahkan sisa cat dan gypsum bertebaran di sekeliling bagian gerbang. Setelah ditambal, bagian yang rusak dan berlubang itu dicat berwarna senada tapi hasilnya terlihat terburu-buru dan jauh dari kata rapih.

 

Siapa yang tidak terbelalak dengan nominal yang disajikan di atas ? Harga yang harus dibayar untuk sekedar keestetikan semata tapi minim faedah. Bagi rakyat sangat jelas bahwa nominal tersebut sangat besar dan mahal, tetapi lain yang disampaikan pihak pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara, yakni Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga Provinsi Sultra, Pahri Yamsul, menyebutkan bahwa anggaran yang dikucurkan pemerintah sebesar Rp 32 miliar untuk membangun gerbang itu juga telah sesuai dengan bangunan itu sendiri. Bahkan penggunaan anggaran tersebut telah diperiksa oleh inspektorat hingga Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) (Antarasultra.com, 12-9-2024).

 

Dengan entengnya penguasa kita menyampaikan demikian. Apakah mereka lupa atau sengaja menutup mata bahwa masih sangat banyak jalan dan jembatan yang tak layak dijadikan akses bagi masyarakat? Begitu banyak jalan yang rusak juga belum dibuka aksesnya, banyak wilayah atau medan yang butuh pembangunan jembatan tapi tak kunjung dibangun, belum lagi jembatan yang putus juga belum dibangun, bahkan hampir putus tapi masih tetap digunakan oleh masyarakat hingga anak negeri untuk tetap bisa sampai ke sekolah.

 

Justru menghambur-hamburkan uang negara tengah dipertontokan penguasa di hadapan rakyat yang tak berdaya. Anggaran sebesar itu seharusnya bisa dialokasikan untuk banyak hal lain yang jauh lebih berfaedah atau maksimal terutama demi kesejahteraan rakyat.

 

Benar saja yang telah disampaikan Baginda Rasulullah dalam sabdanya, “Nanti setelah aku akan ada pemimpin yang tidak mendapat petunjuk dan tidak pula melaksanakan sunnahku. Nanti akan ada di tengah-tengah mereka orang-orang yang hatinya adalah hati setan, namun jasadnya adalah jasad manusia” (HR. Muslim).

 

Hari ini tengah terjadi penguasa yang benar-benar tidak mempunyai hati atau belas kasihan sedikitpun terhadap rakyat yang teramat sangat butuh uluran tangan, tak bergeming sedikitpun atas kesusahan dan kepayahan rakyatnya. Mereka telah abai pada tanggung jawab atau kewajibannya sebagai pemimpin atas apa-apa yang menjadi hak rakyatnya.

 

Padahal Islam telah tegas mewasiatkan bahwa pemimpin adalah pelayan umat, dalam sabdanya Rasulullah menyampaikan, “ Pemimpin suatu kaum adalah pelayan mereka” (HR. Ibnu Nu’aim). Tidakkah mereka takut dan gemetar pada peringatan keras yang ditujukan khusus bagi para pemimpin yang tidak berhati-hati atas kepemimpinannya dan pemimpin yang senantiasa menyakiti hati orang-orang yang dipimpinnya.

 

Maka ingatlah Rasulullah telah bersabda “Tiada seorang hamba yang diberi amanat rakyat oleh Allah lalu tidak memeliharanya dengan baik, melainkan Allah tidak akan merasakan padanya harumnya surga (melainkan tidak mendapat bau surga)” (HR. Bukhari).

 

Jika bau surga saja sudah diharamkan Allah atas pemimpin yang zalim, maka untuk menapaki surga pun telah Allah haramkan atas mereka, Na’udzubillah tsumma na’udzubillah min dzalik. Wallahualam bissawab. [LM/ry].

Please follow and like us:

Tentang Penulis