Kado Kemerdekaan BBM Naik, Merdeka atau Sengsara?
Oleh: Ummu Hanifah
LenSa MediaNews__ Sejak sabtu (10-8-2024) pukul 00:00, PT Pertamina Patra Niaga resmi menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax di seluruh SPBU Pertamina. Kenaikan harga BBM Non Subsidi yang di lakukan Pertamina Patra Niaga mengacu pada tren harga rata-rata publikasi minyak dunia atau ICP dan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika (USD). (liputan6.com, 10-8-2024)
Heppy Wulansari selaku Pjs Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga mengakatakan bahwa pertamina juga melakukan penyesuaian harga BBM Non Subsidi. Penyesuaian dilakukan secara bertahap. Sebelumnya, produk BBM Non Subsidi lainnya seperti Pertamax Turbo, Pertamax Green 95 dan Dex Series yang telah disesuaikan pada awal Agustus lalu. Kenaikan harga pertamax yang sekarang adalah BBM RON 92 ini menjadi Rp 13.700 per liter dari sebelumnya Rp 12.950 per liter. Sehingga sejak awal agustus pertamax resmi naik sejumlah 850 rupiah. (liputan6.com , 10-08-2024)
Kenaikan BBM nonsubsidi sangatlah besar pengaruhnya terhadap perekonomian dan kehidupan rakyat. Rohati (43), misalnya, seorang pengendara sepeda motor di Kota Bogor menilai bahwa kenaikan harga BBM membuat beban hidupnya semakin berat. Apalagi, pendapatannya yang masuk tidak sebanding dengan kenaikan biaya kehidupan sehari-hari. Sayangnya, pemerintah seolah tidak berdaya menghadapinya. (kompas.com, 10-8-2024)
BBM non subsidi naik merupakan hasil dari penerapan sistem kapitalisme yang menjadikan negara sebagai regulator. Konsekuensinya terjadi liberalisasi dalam pengelolaan SDA yang membuka peluang investor untuk mengelolanya. Pengelolaan demikian hanya menguntungkan para kapital dan merugikan rakyat yang sejatinya pemilik SDA tersebut.
Negara dalam Islam berperan sebagai pelindung rakyat yang akan menjamin pemenuhan kebutuhan pokok rakyat dengan penerapan sistem politik dan ekonomi Islam dalam pengaturan SDAE. Dengan konsep kepemilikan Islam, SDA akan dikelola negara dan hasilnya dikembalikan kepada rakyat dalam berbagai bentuk layanan negara atas rakyat. Harga BBM pun dalam kendali negara sehingga rakyat tidak akan ada yang menderita dengan perubahan harga minyak dunia. Negara Islam dengan baitul malnya, yang memiliki sumber penerimaan beragam akan mampu menjaga kestabilan harga sehingga rakyat tidak terkena dampak buruk perubahan harga minyak dunia. Wallahu ‘alam bishshawab.