Kamu Terjerat Prostitusi Online, Jangan Ya Dek!


Oleh : Zhiya Kelana, S.Kom
(Aktivis Muslimah Aceh)

 

 

LenSa MediaNews__ Kecanggihan teknologi yang saat ini sudah menjadi sebuah kebutuhan bagi masyarakat bahkan sangat penting sekali, namun menjadi salah penggunaannya jika kemudian diberikan kepada anak-anak untuk hal yang membuat mereka tak sadar baik atau buruk. Seperti bermain game online bahkan sampai terjerat judi online dan yang terparah adalah ketika mereka sudah mulai menonton konten dewasa yang membuat penasaran, sehingga mereka juga terjerat dalam pornografi dan prostistusi. Seperti yang dilansir oleh Kompas.com

 

Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengungkapkan, ada lebih dari 130.000 transaksi terkait praktik prostitusi dan pornografi anak. Kepala PPATK Ivan Yustiavandana menjelaskan bahwa berdasarkan hasil analisis, praktik prostitusi dan pornografi tersebut melibatkan lebih dari 24.000 anak berusia 10 tahun hingga 18 tahun.

 

“PPATK menemukan dugaan ya transaksi yang terkait dengan prostitusi anak itu yang melibatkan lebih dari 24.000 anak usia 10 sampai 18 tahun,” ujar Ivan di Kantor Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Jumat (26-7-2024). (Kompas.com)

 

Menurut Ivan, frekuensi transaksi yang terkait dengan tindak pidana tersebut mencapai 130.000 kali, dengan nilai perputaran uang mencapai Rp127.371.000.000. Dan sindikat prostitusi online ini menyediakan 1.962 perempuan dan 19 anak melalui aplikasi X dan telegram dengan menjual video pornografi, untuk begabung dengan grup telegram premium place pelaku dikenakan tarif Rp500 ribu s/d 2 juta, dan bisa deposito uang Rp5 s/d 10 juta untuk grup ekslusifnya. Sekarang ada kurang lebih 3.200 member. Mereka mematok harga Rp8 s/d 17 juta untuk anak di bawah umur.

 

Sekularisme kapitalisme telah menjadikan seseorang menghalalkan segala macam cara dalam meraih harta. Juga abai pada nasib orang lain bahkan abai dampak buruk pada generasi. Bahkan ada juga orang tua yang menjual anaknya atau mengetahui anaknya terlibat dalam prostitusi online. Nampak nyata kerusakan masyarakat, bahkan keluarga, sementara negara tak memberikan perlindungan yang nyata.

 

Penyakit masyarakat ini juga disebabkan oleh negara, sehingga tidak mungkin bisa diberantas dengan mudah. Karena itu hal ini sangat melelahkan, tanpa ada tindakan tegas dari negara kejadian ini akan terus berulang. Dan masyarakat harusnya sadar bahwa tidak ada sistem yang lebih baik dari pada Islam. Rasulullah saw. bersabda bahwa :

Sesungguhnya al-imam (khalifah) itu perisai yang (orang-orang) akan berperang mendukungnya dan berlindung (dari musuh) dengan (kekuasaan)-nya.” (HR Muttafaqun ‘Alayh dll)

 

Islam menjadikan negara sebagai raa’in yang juga wajib memberikan perlindungan dan keamanan rakyat termasuk anak-anak. Negara juga wajib memberikan jaminan kesejahteraan, sehingga dapat menutup celah kejahatan dengan sistem pendidikan Islam, untuk terbentuk kepribadian Islam

 

Islam juga memiliki sistem sanksi yang tegas dan menjerakan sehingga mampu mencegah terjadinya prostitusi dalam segala bentuknya. Jadi tidak perlu khawatir bagaimana anak-anak akan tumbuh di negara yang memfasilitasi mereka untuk sekolah tanpa memikirkan banyak hal. Dan orang tua yang tak lagi kesulitan dalam mencari nafkah untuk memenuhi hajat hidupnya. Karena semua hal itu akan dilakukan oleh negara, agar masyarakatnya dapat hidup aman, nyaman, dan semua haknya terpenuhi dengan baik. Sehingga bisa beribadah dengan tenang. Hal ini hanya bisa dilakukan oleh sistem Islam bernama Khilafah yang dahulu pernah diterapkan di seluruh dunia. Wallahu’alam

Please follow and like us:

Tentang Penulis