Tergoda Jutaan Rupiah, Ibu Rela Maksiat

Oleh: Elly Waluyo

(Anggota Aliansi Penulis Rindu Islam) 

 

LenSaMediaNews.com__Sistem kapitalis merupakan keturunan dari sistem sekuler. Sistem ini memisahkan kehidupan dari agama dan menitikberatkan kesuksesan hidup pada materi. Dengan penerapan sistem kapitalisme dalam kehidupan tentu akan berpengaruh besar pada rusaknya pola pemikiran setiap individu dibawah naungannya.

 

Sistem ini akan mendorong individu untuk meraih materi sebanyak-banyaknya dengan cara apapun. Tak lagi memperdulikan halal dan haram jalannya. Ditambah dengan abainya negara yang justru menyerahkan kendali benar dan salah pada masing-masing individu. Hal tersebut mengakibatkan fungsi dalam setiap komponen masyarakat menjadi kehilangan fitrahnya, termasuk fitrah setiap anggota keluarga.

 

Sebagaimana yang terjadi pada kasus pembuatan video tidak senonoh yang dilakukan oleh dua orang ibu muda. AK berusia 26 tahun dan R berusia 22 tahun bersama anak kandungannya. Karena iming-iming jutaan rupiah dari akun atas nama Icha Shakila di Facebook. Diduga akun tersebut diduplikasi dan disalahgunakan oleh pelaku kejahatan.

 

Kepolisian pun segera menetapkan dua ibu muda tersebut sebagai tersangka. Dan menghimbau kepada masyarakat agar bijak menggunakan sosial media. Serta tidak mudah terbuai oleh janji uang jutaan rupiah, asalkan mau melakukan perbuatan yang bertentangan dengan norma hukum, agama, dan sosial. Himbauan ini disampaikan oleh Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak selaku Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya (liputan6.com, 09-06-2024).

 

Kasus yang terjadi di desa Sukarahayu, Kecamatan Tambelang, Kabupaten Bekasi tersebut mengagetkan ayah kandung tersangka (K). Menurutnya AK anak kedua dari tiga bersaudara tersebut melakukan pembuatan video tidak senonoh dengan anak kandungnya yang berusia sembilan tahun, di bawah ancaman seseorang dari facebook yang menjanjikan uang Rp15 juta (detik.com, 08-06-2024).

 

Kasus serupa juga menimpa ibu muda berinisial R (22) yang melakukan aksi pencabulan terhadap anak kandungnya yang masih berusia lima tahun dan merekamnya. Saat ini R telah ditahan oleh Polda Metro Jaya, sedangkan UPTD PPA Tangerang Selatan telah mengamankan korban di Fasilitas Rumah Aman (kompas.com, 8/6/2024).

 

Kasus-kasus asusila tersebut menunjukkan kegagalan sistem pendidikan berbasis sekuler dalam mencetak individu bermoral. Termasuk luput dari menyiapkan individu pengemban amanah sebagai seorang ibu. Seorang ibu harusnya menjadi sosok tauladan dan menjadi tonggak dalam melahirkan generasi mulia.

 

Malah dirusak fitrahnya oleh kebutuhan ekonomi yang menghimpit dirinya, akibat penerapan sistem kapitalisme dalam negara. Negara kapitalis tidak akan pernah menjadikan kesejahteraan rakyatnya sebagai prioritas. Justru membebani rakyatnya dengan berbagai pajak yang memang menjadi satu-satunya sumber pendapatan.

 

Berbeda halnya dengan sistem Islam. Negara akan menjadikan kesejahteraan rakyat sebagai prioritas utama. Pengelolaan ekonominya berbasis baitul mal. Negara mengelola sumber daya alam secara mandiri. Keuntungannya masuk pada pos kepemilikan umum. Digunakan untuk menyediakan kebutuhan pokok rakyatnya seperti kebutuhan sandang, pangan, papan fasilitas kesehatan, pendidikan, dan lain-lain. Secara layak serta memadai, baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya. Aksesnya pun mudah, murah, bahkan gratis.

 

Selain itu negara akan menjamin setiap lelaki dewasa mendapatkan pekerjaan yang layak dan hasilnya dapat mencukupi kebutuhan dirinya dan keluarganya. Lahan yang menganggur selama dua tahun akan dikelola oleh negara. Dengan mengambil pekerja dari warga negaranya sendiri.

 

Selain itu, sistem pendidikan berbasis akidah disertai pendidikan life skill yang diterapkan oleh negara, menjadikan individu mampu memecahkan permasalahan diri dan lingkungannya dalam koridor syariat. Peran negara sebagai perisai akan senantiasa memberikan riayah terhadap rakyatnya. Memblokir media maupun situs-situs yang dapat merusak akidah.

 

Ditambah dengan sistem hukum Islam yang bersifat mencegah dan menjerakan. Akan semakin melindungi rakyatnya dari perbuatan maksiat sehingga fitrah masing-masing komponen dalam keluarga akan terjaga. Demikianlah Islam menjaga fitrah ibu sebagai madrasah pertama putra-putrinya dan rabbatul-bait dalam rumah tangganya. Wallahua’lam bissawab. [LM/Ss] 

Please follow and like us:

Tentang Penulis