Rekonsiliasi Menuju Negosiasi
Stasiun MRT Lebak Bulus Jakarta Selatan menjadi saksi bisu pertemuan dua kubu peserta kontestasi Pilpres 2019. Joko Widodo dan Prabowo Sugianto nampak begitu akrab. Keduanya bersalaman, berpelukan, berbincang, bahkan makan bersama (13/7).
Dalam konferensi pers, Jokowi meminta tak ada lagi sebutan cebong dan kampret. Ya, karena kita bersaudara. Pertemuannya dengan Prabowo dianggap sebagai bagian dari rekonsiliasi antara kedua kubu.
Dinamika perpolitikan Indonesia kian memperjelas arah tujuannya. Demokrasi sebagai sistem dan landasan negara ini, kini menampakkan wajah aslinya. Slogan “Tidak ada teman dan lawan abadi, yang ada kepentingan abadi” bukanlah isapan jempol semata, namun realita yang telah dan akan terus terjadi selama kita masih bergantung pada sistem demokrasi.
Betapa tidak, pemerintah akan melahirkan pemimpin-pemimpin yang menyimpang dari hukum-hukum Allah SWT. Menghalalkan segala cara. Sehingga, hanya akan melahirkan penghianat-penghianat amanah umat. Telah disebutkan oleh Rasulullah SAW 1400 tahun yang lalu, pemimpin seperti ini adalah Imarah As-sufuha (para pemimpin dungu). Semoga yang demikian tidak menimpa kita. Aamiin.
Nun Qolami
Maros, Sulawesi Selatan
[Fa]