The Power of Ramadan
Oleh: Yuyun Suminah
(Member Komunitas Remaja Smart With Islam di Karawang)
LenSa MediaNews__Yang punya power bukan hanya power ranger saja hehe, ituloh tokoh sang pahlawan tapi Ramadan pun punya power yang wajib kita kejar, rugi kalau dilewatkan begitu saja.
Sangking punya powernya semua umat Islam mempersiapkannya dengan penuh suka cita, di antaranya menulis target ibadah apa saja yang akan dilakukan selama Ramadan. Target khatam Al-Qur’an, salat sunah tahajud, duha, sedekah dan amalan ibadah lainnya.
Allah SWT banyak memberikan keutamaan di bulan Ramadan. Ada amalan ibadah yang hanya ada di bulan Ramadan tidak ada di bulan lain seperti salat tarawih, malam lailatul qadar. Selain itu amalan sunah berpahala amalan wajib yang amalan wajib Allah lipat gandakan pahalanya.
So, rugi pake banget kalau bulan yang mulia, bulan ampunan dan bulan dilipatgandakan pahala berlalu begitu saja. Yang ada kita harus lebih semangat agar menjadi pribadi yang lebih baik.
Karena begitu powernya bulan Ramadan efeknya bagi manusia bisa merubah yang tadinya bolong-bolong solatnya jadi full, yang tadinya baca Al-Qur’annya hanya di waktu sisa saja, kali ini meluangkan waktu, yang tadinya sedekah hanya di momen tertentu saja, di bulan Ramadan menargetkan sedekah setiap hari. Masyaallah luar biasa power bulan Ramadan.
Sampai-sampai aparat pemerintah pun ikut mengondisikannya agar Ramadan bisa dinikmati sepenuhnya oleh umat Islam dengan melakukan operasi pekat (penyakit masyarakat) yang dilakukan di beberapa daerah di Indonesia termasuk di Karawang Jawa Barat. (Kompas.com 09 Maret 2024)
Operasi pekat tersebut dilakukan oleh kasatpol PP bersama TNI dan Porli di hotel-hotel, diskotik, tempat mesum pokoknya tempat-tempat yang disinyalir banyak kemaksiatan terjadi. Semua itu dilakukan untuk mempersiapkan bulan Ramadan menjadi the power bulan Ramadan. Kalau seperti itu pingin merasakan bulan Ramadan terus, agar kemaksiatan bisa dihilangkan atau berkurang. Semoga saja razia tersebut dilakukan juga di luar bulan Ramadan.
Memang seharusnya seorang pemimpin mampu mengondisikan lingkungan dan rakyatnya, sebagai bentuk tanggung jawabnya. Hal ini sesuai yang Rasulullah pesankan lewat sabdanya yang artinya:
“Pemimpin (Khalifah) itu perisai, di mana (orang-orang) akan berperang di belakangnya (mendukung) dan berlindung (dari musuh) dengan (kekuasaan)nya.” (HR. Al-Bukhari, Muslim)
Berbicara powernya bulan Ramadan kita bisa bercermin kepada para sahabat Rasulullah bagaimana mereka bisa tetap perkasa, kuat dan semangat juang tinggi walaupun dalam kondisi lapar. Banyak kisah-kisah mereka tertulis di lembaran-lembaran sejarah Islam berupa kemenangan umat Islam yang diraih di saat bulan Ramadan. Di saat lagi lemes-lemesnya karena haus dan lapar tapi mereka tetep perkasa di medan laga.
Di antara kisahnya yaitu pada tanggal 1 Ramadan 587 H, peristiwa penghancuran dan penguasaan Kota ‘Asqolan yang merupakan pintu masuk menuju Kota Al-Quds. Penghancuran dan penguasaan kota ini dilakukan oleh Shalahuddin Al-Ayyubi sebagai strategi menahan laju kekuatan kaum salib (Nasrani) yang akan merebut Kota Quds.
Pada tanggal 6 Ramadan 223 H takluknya Kota Umuriyah oleh pasukan Sultan Al-Mu’tasim seorang Khalifah ‘Abasiyah . Di tanggal 9 Ramadan 222 H takluknya Kota Albadz oleh panglima Al-Afsyiin salah satu panglima perang Khalifah ‘Abasiyah Al-Mu’tasim bin Harun ar-Rasyid. Pada tanggal 17 Ramadan 2 H kemenangan pada perang Badar. Peperangan yang terjadi meskipun dengan taruhan hidup atau mati, karena pasukan muslim hanya 313 orang, sedangkan pasukan musuh 1000 orang.
Pada peristiwa itu Rasulullah pernah merasa takut jika pertempuran itu akan memusnahkan kaum mukminin Madinah dari muka bumi ini. Beliau berdoa kepada Allah, “Ya, Allah, jika kelompok ini sekarang binasa, tidak ada lagi yang menyembah-Mu di atas muka bumi ini.”
Dan masih banyak lagi kisah-kisah yang terjadi di bulan Ramadan sebagai bukti bahwa betapa dahsyatnya the power of Ramadan bagi kemenangan Islam. Jadi peristiwa yang terjadi di bulan Ramadan selain diturunkannya Al-Qur’an dan peristiwa lailatul qadar, ada peristiwa bersejarah lain yang berharga bagi umat Islam.
So, sudah saatnya kita remaja muslim memanfaatkan power bulan Ramadan untuk mengkaji Islam, agar Allah memasukan kita ke dalam golongan mukmin yang kuat dan dicintai-Nya, aamiin. Wallahu’alam.