Mama Muda Jadi Predator Anak
Putri Rahmi DE, SST
LensaMediaNews-Baru-baru ini terdengar sebuah kasus yang begitu menyayat hati tentang seorang mama muda berinisial YSA terjerat kasus pelecehan seksual terhadap belasan bocah di Kota Jambi. Begitu mirisnya kini seorang wanita bukan lagi menjadi korban, namun telah menjadi pelaku pelecehan. Ia menjadi predator anak yang menakutkan.
Aksi pelecehan seksual yang dilakukan oleh YSA berawal dari pengakuan dari orang tua korban yang melaporkannya ke polisi bahwa anaknya telah menjadi korban di tempat penyewaan play station (PS) milik YSA. Dari pelaporan ini berhasil mendata 17 anak telah menjadi korban. Untuk melaksanakan aksi bejatnya YSA memberikan iming-iming menambah waktu jam bermain PS. Bahkan ia menyuruh anak-anak untuk melihat dirinya ketika sedang berhubungan di kamar dengan suaminya, melalui jendela rumahnya tanpa sepengetahuan suaminya.
Sungguh menjijikkan ketika fitrah seorang ibu terkoyak dalam asuhan kapitalisme. Arus liberal yang semakin deras berhasil menyapu tajam peran seorang ibu, sosok pelindung serta madrasahtul ula. Hasrat seksual yang tidak terbendung telah mengelapkan matanya, menjadikan anak-anak sebagai pelampias nafsu.
Prilaku penyimpangan seksual ini terus menjamur di masyarakat saat ini. Bukti bahwa sanksi yang selama ini berlaku tidak memberikan efek jera bagi pelaku. Tidak jarang pelaku yang telah keluar dari penjara melakukan hal yang sama. Hukum di negeri ini telah gagal memberikan hukuman dan mengesampingkan rasa aman pada masyarakat, sebab pelaku kejahatan kembali melancarkan aksinya.
Inilah sederet bukti bobroknya penerapan sistem kapitalis yang berhasil meracuni kehidupan dengan berbagai turunannya. Sungguh berbeda jauh dengan penerapan Islam. Islam berhasil menghantarkan seorang ibu pada fitrah yang sesungguhnya yaitu madrasatul Ula. Ia berhasil mendidik anak-anaknya menjadi ulama-ulama besar yang telah mengores sejarah dengan prestasi dimilikinya. Seorang ibu dalam Islam memahami benar fungsi dan perannya, ia mampu mengarahkan kehidupannya agar senantiasa terikat dengan hukum syara. Hal inilah yang telah membuktikan bahwa Islam benar merupakan pola kepemimpinan yang tepat dan benar, sebab semua hukum yang dijalankannya berlandaskan Al-qur’an dan As-sunnah.