Tantangan Pemuda Muslim di Era Digital

Oleh Kak Zahwa dan Kak Ira

(Pelajar dan Member SWI Bangil)

 

 

Lensamedianews.com__ Pemuda merupakan harapan masa depan sebuah bangsa. Mereka adalah generasi yang memiliki semangat, kreativitas, dan potensi untuk membawa perubahan besar dalam masyarakat. Namun, pemuda masa kini, terutama pemuda muslim, menghadapi berbagai tantangan yang tidak bisa dianggap sepele. Mereka hidup di tengah dinamika dunia yang terus berkembang, dengan berbagai godaan yang datang melalui media sosial dan pengaruh budaya global. Karenanya remaja muslimah area Bangil mengadakan kegiatan bertajuk “Back To Muslim Identity.” (Sabtu, 28/12/2024)

 

Kegiatan ini dihadiri oleh puluhan remaja muslimah area Bangil, Malang, Sidoarjo, Rembang maupun Kalisat, Kabupaten Pasuruan. Antusias peserta menambah semarak kegiatan ini dari awal hingga akhir. Adanya forum tanya jawab maupun silah ukhuwah bersama seluruh peserta juga menambah kokoh pemahaman para remaja muslimah yang menghadiri kegiatan ini.

 

Kak Nandini selaku perwakilan dari Remaja Masjid Manarul Islam Bangil mengawali pembahasannya dengan mengungkapkan tentang label generasi saat ini yang perlu diwaspadai karena menjadi salah satu tantangan bagi pemuda muslim.

 

“Pemuda muslim saat ini diberi label generasi sandwich. Generasi sandwich merupakan generasi yang memikul berbagai beban kehidupan layaknya makanan sandwich yang bertumpuk-tumpuk lapisannya. Generasi saat ini dibebani oleh dirinya sendiri yang harus bisa bertahan hidup di tengah kondisi yang sulit, kemudian juga harus menanggung orang tua dan saudaranya. Selain label generasi sandwich, generasi saat ini juga dijuluki sebagai generasi strawberry. Mengapa? Karena generasi muda pada saat ini mudah rapuh ketika diberi ujian dan putus asa layaknya buah strawberry yang lembek,” tuturnya.

 

Selanjutnya, Kak Nandini menjelaskan 7 tantangan lainnya bagi pemuda muslim di era digital. “Selain label generasi sandwich maupun strawberry sebagai satu tantangan, ada juga berbagai tantangan lainnya yang harus dihadapi oleh pemuda muslim di era digital yakni (1) Krisis identitas, (2) Pergaulan bebas- hedonisme, (3) Minimnya pemahaman agama dan kurikulum pendidikan yang berorientasi pada pencapaian materi juga akademik, (4) Pengaruh media sosial-internet, (5) Krisis moral-etika, serta (6) Tantangan ekonomi maupun karir, (7) Cara pandang, pola pikir dan cara berkomunikasi gen Z,” ungkap Kak Nandini.

 

Adapun penjelasan Kak Nandini mengenai 7 tantangan pemuda muslim di era digital adalah sebagai berikut:

1. Krisis Identitas

Banyak pemuda muslim, terutama muslimah, yang bingung dalam memilih antara mengikuti tren dunia yang populer atau nilai-nilai agama yang harus ditaati. Mereka kadang terjebak dalam tekanan sosial yang membuat mereka kesulitan membedakan mana yang sesuai dengan ajaran Islam dan mana yang tidak. Krisis identitas ini menjadi tantangan besar yang harus dihadapi oleh generasi muda saat ini.

 

2. Generasi Z (Genz)

Pemuda saat ini terdiri dari berbagai generasi, termasuk milenial dan generasi Z (Genz), serta generasi Alpha yang baru muncul. Setiap generasi membawa tantangan tersendiri, dengan perbedaan cara pandang, pola pikir, dan cara berkomunikasi. Bagi generasi Z, yang hidup dalam dunia digital sejak kecil, tantangan besar adalah bagaimana mereka bisa tetap terhubung dengan nilai-nilai moral dan agama yang kokoh, meskipun dunia sekitar mereka semakin terhubung melalui teknologi.

 

3. Pergaulan Bebas dan Hedonisme

Media sosial dan pergaulan bebas di dunia nyata bisa mempengaruhi pemuda untuk terjerumus dalam gaya hidup hedonis yang berlebihan. Gaya hidup yang mementingkan kesenangan sesaat ini, tanpa mempertimbangkan konsekuensinya, berpotensi merusak karakter dan masa depan generasi muda. Dalam konteks ini, media sosial dapat menjadi pedang bermata dua, karena di satu sisi ia memberikan kemudahan akses informasi, namun di sisi lain, ia juga menyebarkan budaya yang tidak selalu sejalan dengan nilai-nilai Islam.

 

4. Minimnya Pemahaman Agama dan Kurikulum Pendidikan

Salah satu tantangan besar yang dihadapi pemuda muslim adalah kurangnya pemahaman agama yang mendalam. Kurikulum pendidikan yang lebih berorientasi pada pencapaian materi dan akademik seringkali mengabaikan aspek spiritual. Solusinya, pemuda bisa memanfaatkan media sosial dan platform digital untuk memperdalam pengetahuan agama dan memperkaya diri dengan nilai-nilai Islam yang benar.

 

5. Pengaruh Media Sosial dan Internet

Media sosial memiliki pengaruh besar terhadap kehidupan pemuda saat ini. Dengan mudahnya informasi tersebar, pemuda diharapkan bisa lebih selektif dalam memilih konten yang mereka konsumsi. Konten yang tidak sesuai dengan ajaran agama atau bahkan merugikan bisa membentuk pola pikir yang negatif. Oleh karena itu, penting bagi pemuda untuk bijak dalam menggunakan media sosial.

 

6. Krisis Moral dan Etika

Dalam dunia yang semakin maju ini, banyak pemuda yang mengalami krisis moral dan etika. Mereka sering kali terjebak dalam nilai-nilai yang tidak selaras dengan ajaran agama, mengarah pada perilaku yang tidak bertanggung jawab. Ini menjadi tantangan besar bagi pembentukan karakter pemuda yang harus didasari oleh nilai-nilai Islam yang kokoh.

 

7. Tantangan Ekonomi dan Karir

Selain tantangan dalam aspek sosial dan moral, pemuda juga menghadapi tantangan dalam bidang ekonomi dan karir. Angka pengangguran di kalangan pemuda, khususnya usia 16-24 tahun, semakin meningkat. Banyak yang merasa kebingungan dalam memilih jalur karir yang sesuai dengan minat dan bakat mereka. Hal ini menjadi masalah besar, terutama di tengah persaingan global yang semakin ketat.

Demikianlah tantangan yang harus siap dihadapi oleh pemuda muslim di era digital. Wallahu’alam.[]

Please follow and like us:

Tentang Penulis