Sistem Kapitalisme Ciptakan Kemiskinan Dunia
Oleh : Sri Haryati
Komunitas Setajam Pena
LenSa Media News–Kemiskinan merupakan hal yang sangat tidak di inginkan oleh setiap manusia. Pada dasarnya setiap manusia yang masih hidup di dunia ini menginginkan tercukupinya kebutuhan hidup, minimal kebutuhan dasarnya.
Kemiskinan bisa di sebabkan adanya beberapa hal misalnya, adanya perang yang berkepanjangan, bencana alam yang bertubi-tubi atau bisa jadi karena adanya salah kelola pada kehidupan tersebut.
Untuk saat ini penduduk dunia mengalami kemiskinan yang akut. Lebih dari satu miliar orang hidup dalam kemiskinan akut di seluruh dunia. Berdasarkan laporan Program Pembangunan PBB Setengah dari jumlah tersebut, anak-anak yang paling terkena dampaknya (Berisatu.com, 17-10-2024).
Boleh di bilang yang kaya makin kaya yang miskin makin miskin, itulah realita kesenjangan saat ini. Padahal setiap tanggal 17 oktober di peringati sebagai hari pengentasan kemiskinan. Tapi kondisi penduduk dunia belum menunjukkan arah perbaikan. Dunia masih gagal untuk mewujudkan kesejahteraan. Walaupun organisasi internasional telah berupaya melakukan perbaikan tersebut.
Sebenarnya sumber kemiskinan saat ini adalah adanya kesalahan sistem pengelolaan dalam kehidupan kapitalisme, yang hanya menguntungkan para pemilik modal dan tidak berpihak pada kaum bawah. Orang yang tidak memiliki modal di biarkan bergulat sendiri dalam kehidupan bahkan cenderung di jadikan objek mencari keuntungan bagi para pemilik modal.
Fakta hidup dalam sistem rusak dan batil, adalah sesuatu yang mustahil bisa menyejahterakan rakyat secara merata. Karena pada sistem ini negara berlepas tangan dalam mengurusi rakyatnya. Negara hanya menjadi regulator kebijakan , konektor antara pemilik modal dan rakyat. Kesejahteraan ditetapkan secara kolektif dengan pendapatan perkapita, yang ini sesungguhnya merupakan ukuran semu. Dan tak mungkin menggambarkan kesejahteraan yang nyata.
Pola pikir masyarakat yang sudah salah menambah terpuruknya kondisi saat ini. Dan masih ada anggapan yang salah tentang solusi masalah kemiskinan. Mulai dari ganti pemimpin, pemberdayaan perempuan, hingga menjadikan perempuan sebagai pemimpin negara, ataupun kepala daerah, juga sebagai menteri. Ada juga anggapan jika belajar di luar negeri adalah salah satu cara untuk mengentaskan kemiskinan.
Sebagaimana yang dinyatakan dari sebuah studi yang terbit di International Journal of Educational Research Volume 128, 2024, menemukan bahwa lulusan yang kembali ke negaranya setelah belajar di luar negeri berdampak terhadap pengurangan kemiskinan. Dampak ini terutama dirasakan di negara-negara dengan penghasilan rendah dan menengah. Namun faktanya itu tidak terjadi.
Sebab penyebab mendasarnya yaitu penerapan sistem kapitalisme, yang membuat oligarki makin kaya, namun rakyat makin menderita tidak dicabut. Penerapan Islam kaffah sajalah yang mampu mengentaskan kemiskinan. Islam adalah sistem dari Allah yang memberi solusi paripurna atas persoalan manusia termasuk kemiskinan.
Penerapan Islam kafah akan menjamin kesejahteraan rakyat per individu. Karena lslam menetapkan pemimpin atau kepala negara sebagai raa’in yang memenuhi kebutuhan rakyat dengan sistem Islam kaffah.
Islam adalah sistem sempurna dan menyeluruh yang menetapkan ukuran kesejahteraan individu per individu. Dan ukuran ini lebih nyata hasilnya. Melalui berbagai konsep dalam sistem ekonomi Islam, negara akan mampu mewujudkan kesejahteraan rakyatnya. Saatnya kita memperjuangkan tegaknya sistem Islam yang akan membawa rahmat bagi seluruh alam. Wallahualam bissawab. [ LM/ry].