Pilunya Badai PHK Dalam Kendali Sistem Keliru

Oleh : Yuke Octavianty

Forum Literasi Muslimah Bogor

 

LenSa Media News–Badai PHK semakin menguat, bahkan keadaannya semakin buruk menjelang 2025. Terutama di industri padat karya, semisal bidang manufaktur. Beragam kasus PHK sangat tampak di berbagai daerah seperti Jakarta, Jawa Barat, Banten dan Jawa Tengah. Salah satunya karena penurunan pasar ekspor dari pasar utama seperti Cina, Amerika Serikat dan negara-negara Eropa. Kondisi ekspor yang semakin memburuk akan mengancam nasib industri padat karya.

 

Tidak hanya itu, kenaikan harga bahan baku juga mendorong keparahan badai PHK di beberapa sektor industri. Kementerian Ketenagakerjaan mencatat sekitar 53 ribu pekerja terdampak PHK sepanjang tahun 2024. Dan diperkirakan jumlah ini terus bertambah hingga 100 ribu pekerja menjelang akhir tahun.

 

Akibat Sistem Rusak

 

PHK yang terus terjadi menjadi ancaman tersendiri bagi masyarakat. Bagaimana tidak? Beban kehidupan kian berat saat tidak ada pekerjaan. Alasan penurunan ekspor dan efektivitas biaya produksi digadang-gadang menjadi biang kerok terjadinya badai PHK. Padahal jelas-jelas semua ini karena sistem ekonomi liberal kapitalistik, yang memosisikan biaya kehidupan kian mahal.

 

Kebijakan dalam negeri yang terlanjur dikendalikan asing ditambah setir asing terhadap harga bahan baku produksi sebagian besar perusahaan di dalam negeri, mewajarkan gelombang PHK ini terus terjadi dan tidak kunjung temu solusi.

 

Parahnya lagi, negara justru membuka lebar pintu investasi bagi pengusaha asing untuk terus menanamkan modalnya di dalam negeri. Wajar saja, kebijakan tersebut mendesak keberadaan perusahaan lokal. Negara hanya berperan sebagai regulator yang menghubungkan dan meluweskan kebijakan usaha para kapitalis oportunis. Orientasi utamanya demi mendapatkan keuntungan materi yang melimpah bagi pengusaha dan oligarki, sementara rakyat lagi-lagi dipaksa gigit jari.

 

Inilah dampak sistem rusak yang dijadikan sandaran dalam pengaturan kehidupan. Konsepnya yang batil niscaya melahirkan kezaliman.

 

Islam, Solusi Pasti

 

Sistem Islam adalah satu-satunya jalan terbaik. Dalam sistem Islam ditetapkan bahwa kepentingan rakyat adalah prioritas utama yang harus dipenuhi negara. Rasulullah SAW. bersabda,”Imam adalah ra’in (pengurus) dan ia bertanggung jawab atas urusan rakyatnya” (HR. Al Bukhari).

 

Islam merupakan satu-satunya ideologi yang memiliki pengaturan sempurna terkait masalah kehidupan. Segala bentuk aturan disyariatkan atas dasar akidah Islam. Dan setiap aturan tersebut hanya mampu diterapkan secara utuh dalam institusi khilafah. Satu-satunya institusi yang dicontohkan Baginda Nabi SAW.

 

Khilafah memiliki mekanisme dan strategi khas dalam.menjamin kebutuhan rakyat. Individu per individu. Mulai dari sandang, pangan, papan, kesehatan, pendidikan dan penyediaan lapangan pekerjaan. Semua anggaran akan dipenuhi negara melalui pos Baitul Maal sesuai ketentuan hukum syarak. Kesejahteraan dan kepentingan rakyat menjadi satu-satunya tujuan kepengurusannya.

 

Khilafah pun akan menetapkan kebijakan yang memperluas lapangan pekerjaan melalui maksimalisasi dan efektivitas pengelolaan sumberdaya alam dan peningkatan edukasi sumberdaya manusia secara mandiri dan berkesinambungan.

 

Melalui strategi tersebut, lapangan pekerjaan akan tersedia secara luas bagi seluruh pemimpin keluarga. Negara pun akan meminimalisasi atau bahkan men-zero-kan jalan investor asing. Setiap kendali kebijakan dalam kendali khilafah secara utuh. Pihak asing tidak berhak turut campur dalam urusan dalam negeri khilafah. Sehingga konsep ini akan menjaga ketangguhan perusahaan-perusahaan lokal di dalam negeri melalui mekanisme penjagaan regulasi negara.

 

Dengan demikian kestabilan ekonomi dapat terjaga. Pengusaha tetap terkendali, hak pekerja pun mampu tercukupi. Demikianlah konsep Islam yang mampu menjadi solusi. Hanya dengan sistem amanah inilah berkah dan rahmat Allah SWT. tercurah dari langit dan bumi.Wallahualam bissawab. [LM/ry].

Please follow and like us:

Tentang Penulis