Gempa Berulang Guncang Bandung, Tak Sekadar Perhitungan

LenSa Media News–Indonesia berada dalam Ring of fire serta banyaknya sesar, yang suatu waktu memungkinkan terjadinya bencana seperti gempa, gunung meletus, tsunami, dan sebagainya.

 

Akhir-akhir ini, Kabupaten Bandung termasuk salah satu daerah yang diguncang gempa sebanyak tiga kali. BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) memberikan penjelasan mengenai gempa tersebut.

 

Gempa mengguncang wilayah Kabupaten Bandung pada 4-5 September serta 18 September 2024. Gempa bumi pertama berkekuatan 2,8 magnitudo, gempa bumi kedua berkekuatan 3,1 magnitudo, dan gempa bumi ketiga berkekuatan 5,0 magnitudo (jabar.tribunnews.com, 6-9-2024).

 

Gempa ini dirasakan di sejumlah wilayah, seperti di Kecamatan Pangalengan, Kecamatan Kertasari, Kecamatan Cimaung, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung hingga merusak rumah-rumah warga. Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk tetap siap siaga apabila terjadi gempa susulan.

 

Benar adanya bahwa bencana adalah ketetapan Allah SWT. Hal ini dapat terjadi kapan pun dan di mana pun sebagai ujian serta peringatan bagi manusia. Namun, Islam memberi tuntunan kepada kita agar menghindarinya, sekaligus memberi cara untuk menghadapinya, termasuk mengatur mitigasi kebencanaan.

 

Di dalam Islam, mitigasi menjadi tanggung jawab pemerintah karena menyangkut fungsi kepemimpinan dan perlindungan terhadap masyarakat. Hal tersebut berat pertanggungjawabannya di akhirat kelak.

 

Adapun aktivitas tolong-menolong yang biasanya dilakukan oleh masyarakat secara mandiri, hal tersebut merupakan kebaikan yang dianjurkan oleh agama dan tetap didorong oleh pemerintah.

 

Akan tetapi, saat ini, alih-alih menjauhkan dan membantu rakyat dari kebinasaan akibat musibah, kekuasaan oligarki justru menjadi salah satu penyebab terjadina bencana berkepanjangan karena kerakusan mereka, seperti perusakan lingkungan untuk bisnis pribadi. Kalau pun ada yang dilakukan untuk rakyatnya, pasti tidak lepas dari rumus hitung-hitungan.

 

Dalam Islam, keamanan masyarakat menjadi salah satu dari tiga kebutuhan kolektif masyarakat yang wajib disediakan penguasa. Maka, kelalaian mereka menangani bencana akan berubah menjadi murka Allah SWT.

 

Meski ajal adalah rahasia Allah SWT, sababiyah atau penyebab penjagaan jiwa, harta, dan darah rakyat menjadi tugas wajib negara yang tidak boleh sedikit pun terdapat pengabaian di dalamnya.Wallahu a’lam. Yani Suryani. [LM/ry].

Please follow and like us:

Tentang Penulis