Moderasi Agama Membidik Pelajar
LenSa Media News–Proyek moderasi beragama kembali digenjot. Bila dulu menyasar tokoh agama, pengajian, kini membidik pelajar. Bahkan proyek moderasi beragama kali ini, digaungkan langsung oleh istri dari orang yang paling berkuasa di Indonesia, Iriana Joko Widodo, di hadapan 500 pelajar lintas agama, di Balikpapan, Kalimantan Timur (11/09/2024).
Ada empat sikap moderasi beragama yang disosialisasikan. Yakni komitmen kebangsaan, anti kekerasan, sikap toleransi, dan penerimaan terhadap tradisi lokal. Bila dicermati secara jeli, keempat poin yang disosialisasikan, menjauhkan karakter kepribadian Islam yang seharusnya ada pada para pelajar. Sekaligus, mengokohkan cara pandang kehidupan yang sekuler liberal (memisahkan agama dari ranah kehidupan serta mengusung kebebasan dalam segala hal).
Padahal, ada banyak masalah lebih memerlukan fokus perhatian sekaligus dinantikan jalan keluar. Seperti masalah menipisnya moral atau akhlak yang baik di kalangan pelajar, tindakan kriminal yang semakin mencekam, jeratan narkoba, angka putus sekolah, perundungan, aborsi, dll., ini malah menyodorkan program moderasi agama yang jelas-jelas bertentangan dengan ajaran Islam (karena membenarkan seluruh keyakinan).
Perlu dipahami, bahwa moderasi agama merupakan proyek Barat untuk menghalangi bangkitnya peradaban Islam. Mereka terus menerus menggaungkan istilah HAM, yang faktanya bungkam saat disodorkan pada aksi genosida di Palestina, atau pada kasus-kasus yang menimpa kaum muslimin di Rohingya, India, Kasmir dan lain-lain. Dan parahnya, penguasa boneka di negeri-negeri kaum muslimin, tetap saja setia pada titah tuannya.
Maka, umat tidak boleh diam. Mari bergerak melakukan counter moderasi agama di kalangan pelajar kita, dengan mengenalkan ajaran-ajaran Islam, memberikan pembinaan, serta meng-upgrade kualitas kepribadian mereka dengan ideologi Islam. Inilah benteng pertahanan yang bisa menyelamatkan. Wallahu alam. Sri Ratna Puri, Pegiat Literasi. [LM/ry].