Daycare Terlibat Penganiayaan, Orangtua Wajib Ambil Peran
Oleh: Sri Eni Purnama Dewi
LenSa Media News–Penganiayaan anak di daycare sedang menjadi sorotan serius saat ini. Siapa yang tak pilu ketika anak balita diperlakukan kasar dan keji oleh orang lain? Tak hanya itu, pelaku juga tega melempar dan mencubitnya, bahkan ada yang sampai dilakban. Anak yang seharusnya mendapat kasih sayang orangtua atau orang yang dipercaya, malah mendapatkan penganiayaan yang sangat biadab.
Pemilik daycare Wensen School di daerah Harjamukti, Cimanggis, Depok, sekaligus influencer parenting, Meita Irianty, ditetapkan sebagai tersangka penganiayaan. Tersangka ditangkap Polres Metro Depok setelah polisi memeriksa setidaknya empat orang saksi dan mengantongi tiga video rekaman CCTV sebagai bukti penganiayaan (Kompas.com, 02-07-2024).
Tak hanya itu, kasus daycare lain di Pekanbaru, yakni Early Step, juga melakukan hal yang sama. Dalam video yang diunggah oleh salah satu akun Instagram, terlihat seorang anak sedang duduk di kursi dengan kedua kakinya dilakban oleh pengasuh di tempat tersebut (Tempo.co, 09-07-2024). Semua kejadian ini tentu mengejutkan banyak pihak, terutama orangtua yang mempercayakan pengasuhan anak tercintanya kepada layanan daycare.
Kasus kekerasan anak di daycare seperti fenomena gunung es. Bisa jadi banyak kasus serupa, tapi yang terpublikasi hanya sedikit, bahkan mungkin ada yang tidak melapor. Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) mendesak pemerintah setempat untuk memperketat pengawasan daycare atau tempat penitipan anak. Peningkatan pengawasan diperlukan untuk mencegah tindak kekerasan anak seperti yang terjadi di Depok dan Pekanbaru tidak terulang kembali.
Banyak orangtua yang menitipkan anak di daycare melakukannya karena berbagai alasan. Ibu yang seharusnya sebagai pendidik anak-anak dan pengurus rumah tangga kini harus menjalani peran yang lebih berat dalam sistem kapitalis.
Seorang ibu harus bekerja di luar rumah, entah karena tuntutan ekonomi untuk membantu keuangan keluarga atau karena alasan lain seperti mengejar karir dan popularitas. Banyak orang beranggapan bahwa sayang jika tidak menggunakan pendidikan tinggi yang telah diselesaikan. Akhirnya, para ibu berbondong-bondong keluar rumah untuk bekerja dan meninggalkan kewajibannya.
Maraknya daycare telah mengurangi peran orangtua sebagai lapisan pertama perlindungan anak. Akibatnya, kekerasan pada anak semakin marak ketika perlindungan terhadap mereka diabaikan orangtua dan diserahkan kepada pihak lain, seperti daycare.
Masalah ini tentu sangat berpengaruh bagi generasi. Kelalaian mendidik dan melindungi anak sejak kecil mengakibatkan hancurnya sumber daya manusia. Pengaruh utamanya bukan hanya pada fisik atau kepandaian, tetapi juga pada sifat dan kepribadian generasi.
Islam memiliki konsep yang komprehensif dalam mewujudkan perlindungan terhadap anak. Allah Swt mewajibkan para orangtua untuk menjalankan tanggung jawab mereka dalam menjaga, melindungi, dan mendidik anak. Konsekuensi dari tanggung jawab ini terkait erat dengan pahala dan dosa.
Dalam Islam, lebih jauh dijelaskan bahwa perlindungan yang utama ialah perlindungan agar anak dan keturunannya terhindar dari siksa api neraka. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah SWT. yang artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari siksa api neraka.” (TQS At-Tahrim:6).
Dengan demikian, orangtua harus memastikan agar anak-anak dan keturunannya terhindar dari api neraka dan senantiasa mendapatkan ridha dan surganya Allah Ta’ala.
Selain peran orangtua, negara juga memiliki peran strategis dalam menyelesaikan kasus penganiayaan anak. Dalam sistem Islam, penyediaan lapangan kerja untuk laki-laki agar dapat menafkahi keluarganya akan sangat diperhatikan.
Negara memfasilitasi pendidikan, kesehatan, dan transportasi secara murah bahkan gratis, dan kebutuhan pokok pun disediakan oleh negara dengan harga yang terjangkau. Dengan kondisi perekonomian yang stabil, kaum ibu tidak perlu ikut mencari nafkah di luar rumah untuk membantu keuangan keluarga atau mengejar karir untuk masa depan. Mereka hanya fokus pada kewajibannya, yakni sebagai ummu warobatul bait.
Dengan mencuatnya kasus daycare, kita disadarkan bahwa peran orangtua tidak bisa digantikan, dan peran negara sebagai pengurus rakyat sangatlah penting. Semua ini bisa berjalan ideal jika diterapkan dalam sistem yang benar dan diridai Allah, yakni sistem Islam, dalam naungan Daulah Islamiyah. Allahu’alam. [ LM/ry].