Harga BBM Terus Naik, Rakyat Makin Tercekik

LenSa Media News–PT Pertamina (Persero) kembali mengejutkan rakyat dengan naiknya harga pertamax. Berikut kutipan pengumuman itu, “PT Pertamina (Persero) melakukan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) Umum dalam rangka mengimplementasikan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 sebagai perubahan atas Kepmen No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum”.

 

Kenaikan harga pertamax dapat menjadi pemantik untuk kenaikan harga kebutuhan rakyat lainnya. Tentu saja ini akan membuat rakyat semakin resah atas keputusan tersebut.

 

Sejumlah warga mengeluhkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi Pertamax yang mulanya Rp 12.950 per liter menjadi Rp 13.700 per liter. Kenaikan BBM akan berimbas pada naiknya harga kebutuhan yang lainnya. Biaya produksi meningkat sehingga harga di pasaran akan ikut naik.

 

Hal ini membuat sebagian masyarakat sulit untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Karena biaya hidup yang tinggi, sampai harus menghemat penggunaan BBM untuk beraktifitas. Naiknya BBM non subsidi merupakan buah sistem kapitalisme yang menjadikan negara sebagai regulator.

 

Konsekuensinya terjadi liberalisasi dalam pengelolaan SDA yang membuka peluang investor untuk mengelolanya. Pengelolaan demikian hanya menguntungkan para kapital dan merugikan rakyat yang sejatinya pemilik SDA tersebut.

 

Seharusnya SDA dikelola oleh negara bukan perorangan. Dengan konsep kepemilikan Islam, SDA akan dikelola negara dan hasilnya dikembalikan kepada rakyat dalam berbagai bentuk layanan negara atas rakyat. Negara dalam islam berperan sebagai raa’in yang akan menjamin pemenuhan kebutuhan pokok rakyat dengan penerapan sistem politik dan ekonomi islam dalam pengaturan SDAE.

 

Harga BBM pun dalam kendali negara sehingga rakyat tidak akan menderita dengan perubahan harga minyak dunia. Negara Islam dengan Baitulmalnya, yang memiliki sumber penerimaan beragam akan mampu menjaga kestabilan harga sehingga rakyat tidak terkena dampak buruk perubahan harga minyak dunia. Yulli mardanisyah. [LM/EH/ry].

 

 

 

Please follow and like us:

Tentang Penulis