Menyoal Indonesia Juara Pengangguran di ASEAN


Oleh. Nur Rahmawati, S.H.
Penulis dan Praktisi Pendidikan

 

 

LenSa Media News__ Indonesia saat ini menduduki peringkat pertama di ASEAN dalam hal tingkat pengangguran. Sungguh menjadi ironis, mengingat Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah dan populasi muda yang besar. Lantas mengapa hal ini bisa terjadi?

 

 

Melansir dari laman Okezone.com, Indonesia menduduki peringkat pertama angka pengangguran di ASEAN yaitu sebesar 5,2% tertinggi dari enam negara di Asia Tenggara. Angka tersebut tidak mengalami perubahan dari tahun lalu, meski angkanya lebih rendah dari tahun sebelumnya yakni 5,3% menurut Dana Moneter Internasional (IMF) pada World Economic Outlook, April 2024 (21-7-2024).

 

 

Menilik dari fakta tersebut, tentu keprihatinan dapat kita rasakan, tingginya pengangguran menunjukkan kegagalan negara menciptakan lapangan pekerjaan untuk rakyat. Bukankah kewajiban pemerintah menyediakan lapangan pekerjaan? Sayangnya kebijakan salah strategi sehingga terjadi deindustrialisasi, lulusan SMK/PT tak terserap dalam dunia kerja sementara TKA justru masuk ke Indonesia.

 

 

Kapitalisme, Faktor Penyebab Utama

Pengelolaan SDA ala kapitalisme meniscayakan penyerapan tenaga ahli dan tenaga kerja diambil dari negara asing, akibatnya rakyat sendiri kehilangan kesempatan kerja sampai harus jadi TKI. Bukan rahasia umum, adanya kerja sama Indonesia dengan negara asing ini merupakan bagian dari upaya untuk mendapatkan keuntungan segelintir elit kapital yang dengan segala cara akan dilakukan untuk memuluskan niat tersebut. Maka, wajar jika pengangguran di negeri gemah ripah loh jinawi terus meningkat dan tertinggi se-ASEAN.

 

 

Salah satu faktor utama yang mendasari tingginya angka pengangguran di Indonesia adalah sistem kapitalisme. Sistem ini menekankan pada keuntungan maksimal bagi pemilik modal, sehingga seringkali mengabaikan kesejahteraan pekerja.

 

 

Dampak kapitalisme terhadap pengangguran di Indonesia antara lain; Pertama, eksploitasi pekerja: Upah buruh di Indonesia umumnya rendah dan tidak sebanding dengan biaya hidup. Hal ini membuat banyak pekerja hidup dalam kemiskinan.

 

Kedua, otomatisasi: Perusahaan-perusahaan terus berinovasi dengan teknologi baru yang menggantikan pekerjaan manusia. Hal ini menyebabkan banyak pekerja kehilangan pekerjaan.

 

Ketiga, liberalisasi perdagangan: Indonesia membuka diri terhadap impor barang dan jasa dari luar negeri. Ini berdampak pada banyak industri lokal gulung tikar dan pekerja kehilangan pekerjaan. Alhasil lagi-lagi pengangguran semakin bertambah.

 

 

Solusi Islam Mengatasi Pengangguran

Islam tidak hanya sekedar agama, Islam selalu punya solusi atas segala persoalan termasuk mengatasi pengangguran. Solusi yang komprehensif diberikan oleh IsIam untuk mengatasi pengangguran. Berikut beberapa solusinya:

 

 

Pertama, membangun sistem ekonomi Islam: Sistem ekonomi Islam berlandaskan pada keadilan dan kesejahteraan bagi semua pihak. Sistem ini melarang riba, eksploitasi, dan monopoli. Islam mewajibkan negara mengurus rakyat termasuk menyediakan lapangan pekerjaan yang cukup melalui berbagai kebijakan yang mendukung, seperti pengelolaan SDA secara mandiri, yang akan membuka banyak lapangan kerja.

 

Kedua, mengembangkan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM): UMKM merupakan sektor yang mampu menyerap banyak tenaga kerja. Islam mendorong pengembangan UMKM dengan memberikan bantuan modal dan pelatihan bagi para pelaku UMKM. Selain itu, Islam juga akan memberikan modal bagi individu yang memiliki kemampuan untuk mengembangkan usaha untuk kesejahteraan umat.

 

Ketiga, meningkatkan kualitas pendidikan: Pendidikan yang berkualitas akan menghasilkan tenaga kerja yang kompeten dan siap bersaing di pasar kerja. Islam mewajibkan umat muslim untuk menuntut ilmu. Sistem pendidikan yang dimaksud di sini adalah sistem pendidikan berasaskan Islam. Sehingga, output yang dihasilkan akan menyadari bahwa keahlian bagian dari pendidikan yang wajib dipelajari, alhasil mereka akan menjadi tenaga ahli yang bertanggung jawab dan amanah.

 

Keempat, menanamkan jiwa kewirausahaan: Islam mendorong umat muslim untuk menjadi pengusaha. Hal ini akan menciptakan lapangan pekerjaan baru dan mengurangi angka pengangguran. Jika individu muslim tidak memiliki modal maka negara akan memberikan modal usaha yang dibutuhkan.

 

 

Khatimah

Sistem kapitalisme telah terbukti membawa banyak dampak negatif bagi Indonesia, termasuk tingginya angka pengangguran. Islam menawarkan solusi yang komprehensif untuk mengatasi pengangguran, yaitu dengan membangun sistem ekonomi Islam, mengembangkan UMKM, meningkatkan kualitas pendidikan, dan menanamkan jiwa kewirausahaan. Oleh karenanya mengambil solusi Islam dalam menyelesaikan persoalan pengangguran adalah pilihan yang tepat untuk diambil. Wallahu’alam bishawab

Please follow and like us:

Tentang Penulis