Oleh: Siska Juliana

 

 

LenSa MediaNews__ Pada pagi hari, Ahad, 21 Juli 2024, Komunitas Smart With Islam mengadakan kajian yang bertema “Say No to Galau.” Acara yang diselenggarakan di Masjid At-Turmudzi, Cibuntu, Kota Bandung, Jawa Barat ini dihadiri oleh puluhan peserta pelajar dan mahasiswa.

 

 

Kajian diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an. Sebelum pemaparan materi, para peserta diajak untuk bermain games. Hal ini bertujuan agar peserta fokus dan menambah semangat saat menyimak materi.

 

 

Acara selanjutnya adalah pemaparan materi yang disampaikan oleh Teh Penti. Ia menyebutkan beberapa contoh kegalauan yang dirasakan remaja. Misalnya mendapatkan nilai yang jelek, kurang perhatian dari keluarga atau teman, belum mendapat barang yang diinginkan, dan masih banyak lagi.

 

 

Teh Penti juga menjelaskan pengertian galau menurut KBBI yaitu kacau (tentang pikiran). Ciri-ciri orang yang galau adalah self sentris. Maksudnya suka mengeluh, selalu berbicara tentang dirinya sendiri, getol mengumbar masalah pribadinya ke publik, serta rajin update status yang mencerminkan suasana hatinya.

 

 

Ia mengungkapkan alasan mengapa seorang muslim harus merasa galau. Sebab Allah memberikan ujian atau masalah sesuai kemampuan kita. Allah juga menguji sesuai dengan tingkat keimanan kita. Seseorang merasa galau karena ia tidak mampu menyalurkan keresahannya dan belum menemukan solusi hakiki atas ujian itu.

 

 

Selain itu, mereka juga belum mampu bersabar atas ujian dari Allah. Padahal Allah berfirman,

Mintalah pertolongan kepada Allah dengan sabar dan salat. Sesungguhnya, salat itu amatlah berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk.” (QS. Al-Baqarah: 45)

 

 

Teh Penti mengungkapkan kalau mengaji adalah obat galau. Dengan mengaji, kita bisa memahami bahwa Islam adalah way of life. Kita juga dapat memiliki prinsip hidup yang lahir dari mindset Islam yaitu seluruh perbuatan terikat dengan hukum syarak, tujuan hidup di dunia untuk beribadah, serta segala perbuatan di dunia akan dihisab.

 

 

Ada beberapa tips agar kita tidak merasa galau, yaitu:

Pertama, sadarkan diri bahwa kita akan diuji oleh Allah dengan berbagai masalah yang datang.

Kedua, sertakan sikap sabar dan syukur ketika masalah datang.

Ketiga, carilah tempat curhat yang tepat.

Keempat, selalu tanamkan positif thinking.

Kelima, segera cari sarana atau wadah yang bisa membuat kita memiliki mindset Islam, yaitu tempat-tempat kajian Islam.

 

 

Setelah pemaparan materi selesai, ada sesi tanya jawab. Para peserta bertanya mengenai materi yang disampaikan.

Acara dilanjutkan dengan kegiatan meronce manik-manik untuk gantungan handphone. Para peserta sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut.

Setelah itu, peserta dibagi menjadi beberapa kelompok untuk bermain games. Peserta merasa senang saat bermain games.

Lalu dilanjutkan dengan pembagian doorprize bagi peserta yang bertanya, yang rumahnya paling jauh, yang mengajak teman paling banyak, dan pemenang games.

 

 

Akhirnya tiba di penghujung acara. Acara ditutup dengan berdoa, foto bersama, dan bermusafahah.

Please follow and like us:

Tentang Penulis