Meraih Rahmat dan Ampunan Allah, dengan Tiga Perkara

 

Oleh: Lia Fakhriyah

 

 

LenSa MediaNews__ Puluhan ibu muslimah dari berbagai Majelis Taklim menghadiri kajian Majelis Taklim Lentera Qur’an (MTLQ) yang diselenggarakan di Masjid Raya Bandung, pada Ahad 7-7-2024.

 

Ustazah Hasya Salsabilla, S.E, mengawalinya dengan tafsir Qur’an surat Al-Baqarah ayat 218. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَالَّذِينَ هَاجَرُوا وَجَاهَدُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ أُولَٰئِكَ يَرْجُونَ رَحْمَتَ اللَّهِ ۚ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ

 

Sesungguhnya orang-orang yang beriman, dan orang-orang yang berhijrah, dan berjihad di jalan Allah, mereka itulah yang mengharapkan rahmat Allah. Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.”

(Al-Baqarah : 218)

 

Bahwa makna الايمان  dari ayat ini adalah pembenaran yang pasti terhadap Allah sebagai pencipta, pembuat hukum.

 

Dalam ayat ini juga disampaikan perbuatan yang agung, perbuatan yang hebat di mata Allah yaitu هاجروا  و جاهدوا  (hijrah dan jihad)

 

Jika dikaitkan dengan syahadat kita maka
Makna syahadat الاوال adalah menjadikan seluruh aturan Allah dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah sebagai sesuatu yang ditaati. Inilah makna kita bersaksi, yaitu mengakui bahwa tidak ada Tuhan (disembah, ditaati, tempat minta pertolongan, dll) selain Allah.

 

Sedangkan makna
شهادة الثاني

adalah menjadikan Rasulullaah    ﷺ  sebagai pembawa risalah Allah. Sehingga kita akan masuk Islam secara kaffah, sebagaimana disebutkan dalam Qur’an surat Al-Baqarah ayat 208,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ۚ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ

Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan. Sungguh, ia musuh yang nyata bagimu.”

(Al-Baqarah : 208)

 

Rasulullaah  ﷺ mencontohkan hijrah untuk menerapkan seluruh aturan Allah. Karena di Mekah Rasulullaah ﷺ tidak bisa menerapkannya.

 

Sedangkan untuk saat ini, hijrah ada 3 hukum:

1. Wajib seperti halnya Rasulullah ﷺ berhijrah dari Mekah ke Madinah.  hijrah kita dari maksiat menuju ketaatan kepada Allah

2. Sunnah

3. Haram, contohnya adalah penduduk Palestina untuk meninggalkan tanah Palestina.

 

Pada saat sekarang aturan Allah banyak ditinggalkan. Dan akibatnya kaum muslimin selalu dalam keadaan lemah, kalah. Untuk memperoleh kemenangan ada 3 kunci yang Allah sebutkan dalam Al-Qur’an surat At-Taubah ayat 20.

الَّذِينَ آمَنُوا وَهَاجَرُوا وَجَاهَدُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ أَعْظَمُ دَرَجَةً عِنْدَ اللَّهِ ۚ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْفَائِزُونَ

Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah, dengan harta dan jiwa mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah. Mereka itulah orang-orang yang memperoleh kemenangan.”

 

Tiga kunci tersebut harus dilakukan: Iman yang kuat, hijrah dari tidak taat menjadi taat kepada Allah, serta melakukan jihad.

 

Ketiga kunci ini yaitu iman yang kuat, hijrah menuju ketaatan total serta jihad, tidak mungkin dilakukan kaum muslimin jika tidak ada institusi yang menjalankan aturan Allah secara kaffah. Institusi ini adalah Khilafah. Institusi yang dicontohkan Rasulullaah ﷺ kemudian dilanjutkan oleh para khalifah, pengganti Kepemimpinan Rasulullah ﷺ.

 

Tanpa institusi Khilafah, yang saat ini telah hilang, kita merasakan nestapa muharam.

1. Islamophobia: di mana-mana muncul upaya untuk membuat manusia termasuk kaum muslimin merasakan ketakutan terhadap Islam.  Aturan untuk menekan kejahatan pembunuhan dianggap kejam, tidak berperikemanusiaan.

 

2. Genosida: kaum muslimin mendapat perlakuan dibunuh secara merata untuk dihilangkan eksistensinya. Hal ini terlihat contihnya di Rohingnya,  India, Palestina.

 

3. Jahiliyah modern : kerusakan yang terjadi pada masa jahiliyah,  terjadi pada saat sekrang. Membunuh anak perempuan saat jahiliyah, saat ini anak-anak sebelum lahir, baik itu perempuan atau laki-laki dibunuh melalui aborsi. Perilaku kaum sodom merajalela dengan adanya gerakan lgbt.

 

Cara mengakhiri nestapa adalah mengikuti metode Rasulullaah ﷺ

1. Dakwah periode Makkah yaitu melakukan aktifitas dakwah untuk merubah pemikiran dan perasaan manusia agar mau taat kepada aturan Allah.

2. Hijrah dari Mekah ke Madinah yaitu dalam rangka mengangkat pemimpin untuk melaksanakan aturan  Allah.

3. Dakwah periode Madinah: yaitu periode menerapkan aturan Allah, saat Rasulullaah ﷺ menjadi pemimpin negara di Madinah dan menerapkan aturan Allah kepada seluruh manusia.

 

Memelihara warisan Rasulullaah ﷺ melalui Khilafah.
Aktivitas ini termasuk dalam menjalankan surat Ali Imran ayat 31 dan At-Taubah ayat 21

Please follow and like us:

Tentang Penulis