Anak Durhaka Kian Merajalela
LenSa Media News–Orang tua adalah manusia yang telah melahirkan, membesarkan dan merawat buah hatinya dengan penuh cinta. Segala pengorbanan telah mereka berikan demi menjadikan anaknya tumbuh sehat dan cerdas. Tentunya, sebagai anak wajib untuk berbakti kepada kedua orang tua.
Namun mirisnya, saat ini tidak sedikit kasus anak durhaka bahkan sampai membunuh orang tuanya. Mencaci maki, memukul, bahkan membunuh orang tua sudah bukan hal asing yang terekam dalam jejak kasus yang terjadi saat ini.
Seperti kasus yang terjadi baru-baru ini di Duren Sawit Jakarta Timur, di sebuah toko perabot ditemukan seorang pedagang tewas dibunuh oleh kedua putrinya karena kesal dituduh mencuri uang. Satu kasus lagi yang menyedihkan terjadi di Lampung, dimana seorang anak membunuh ayahnya yang sakit stroke hanya karena tersulut amarah.
Fakta tersebut menunjukkan sesungguhnya fungsi keluarga tidak berjalan. Semua dikarenakan kurangnya keimanan. Sistem sekularisme-kapitalisme yang diterapkan dalam kehidupan saat ini nyatanya telah merusak dan merobohkan pandangan mengenai keluarga.
Sekularisme melahirkan manusia-manusia miskin iman yang tidak mampu mengontrol emosinya, rapuh dan kosong jiwanya.
Kapitalisme menjadikan materi sebagai tujuan, abai pada keharusan untuk birrul walidain. Sistem pendidikan sekuler tidak mendidik agar memahami birul walidain. Lahirlah generasi rusak, rusak pula hubungannya dengan Allah SWT.
Berbeda halnya dengan pendidikan dalam Islam yang bertujuan mencetak generasi yang memiliki kepribadian Islam, yang akan berbakti dan hormat pada orang tuanya, dan memiliki kemampuan dalam mengendalikan emosi. Islam memiliki mekanisme dalam menjauhkan generasi dari kemaksiatan dan tindak kriminal. Juga menegakkan sistem sanksi yang menjerakan sehingga dapat mencegah semua bentuk kejahatan termasuk kekerasan anak pada orang tua.
Sayangnya, penerapan sekulerisme masih dijadikan kiblat di negeri ini, padahal kebobrokannya telah nyata. Penerapan sistem hidup kapitalisme gagal memanusiakan manusia. Fitrah dan akal tidak terpelihara, menjauhkan manusia dari tujuan penciptaannya yaitu sebagai hamba dan khalifah pembawa rahmat bagi alam semesta. Maka lahirlah generasi rusak dan merusak.Dian Agus Rini. [LM/IF/ry]