Sekuler Menyuburkan Virus HIV/AIDS, Islam Solusinya
Sekuler Menyuburkan Virus HIV/AIDS, Islam Solusinya
Oleh: Farida
(Muslimah Peduli Generasi)
LenSaMediaNews.com – Penyebaran virus HIV/AIDS semakin mengkhawatirkan, karena perkembangan pengidapnya terus meningkat. Berbagai cara dilakukan oleh pegiat kesehatan di Yayasan Grafik yang berada di komplek Binakarya kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung. Untuk menekan, mengurangi, hingga /memutus penularan HIV/AIDS.
Koordinator lapangan Grafika Vika Nurdian mengatakan, Belakangan ini angka penularan HIV AIDS lebih banyak dari LSL(Laki seks Laki). Jika dibandingkan dengan pengguna Narkoba jarum suntik atau lainnya. Begitupun yang terjadi di Kabupaten Bandung yang terus mengalami peningkatan.
Selama tahun 2023 sebanyak 328 kasus akibat dari LSL. Pihaknya konsen bersama tim lapangan untuk menjangkau LSL ini, supaya mau memeriksa atau tes HIV AIDS. Serta memberikan edukasi sehingga bisa diketahui lebih dini. Melihat dari kasus yang ditemui terjadinya penyimpangan perilaku memiliki penyebab yang beragam. (Tribunjabar.id. 5 Juni 2024).
Penerapan kebijakan untuk meningkatkan akses pelayanan pada orang yang terinfeksi HIV AIDS secara komprehensif dan terintergrasi. Memang, kita tidak menyepelekan terhadap berbagai program yang telah dilakukan. Namun semua upaya penanganan kasus HIV hanya berbasis tatanan cabang saja.
Meningkatnya angka yang terkena HIV terjadi karena akar permasalahan belum tersentuh, yaitu tentang sistem kehidupan yang membebaskan perilaku seks bebas. Liberalisme memiliki prinsip bebas melakukan apa saja tanpa butuh aturan. Terkadang kebebasan ini tak bertepi, mereka melebihi garis batas norma dan agama. Manusia bisa meluapkan birahi tak terkendali.
Miris, akhirnya virus menakutkan menyebar dengan pesat. Virus HIV yang menyerang kekebalan tubuh manusia hingga dapat menyebabkan kematian,akan menular pada siapa saja yang beresiko mengidapnya.
Dibalik fenomena penyakit berbahaya ini bukan tanpa sebab hingga penyakit ini tersebar luas, karena prinsip kebebasan yang kebablasan sehingga perilaku seks bebas gonta ganti pasangan tanpa aturan. Meskipun berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah dengan adanya penyuluhan hingga sosialisasi, namun belum membuahkan hasil dilihat dari semakin meningkatnya yang terinfeksi.
Berbeda dengan sistem pemerintahan Islam dengan segenap aturannya. Islam memberikan solusi terhadap semua permasalah manusia,termasuk salah satunya masalah penyebaran virus yang membahayakan ini.
Dengan prinsip-prinsipnya bagaimana untuk menjaga kelestarian kehidupan manusia ada yang harus dilindungi dan dijalankan. Secara, individu Islam menganjurkan setiap muslim untuk menjaga kehormatannya, jika telah siap maka diperintahkan menikah sesuai hukum syariat. Islam juga memiliki aturan pergaulan yang mengatur interaksi antara laki- laki dan wanita, sehingga setiap orang memahami pemenuhan hak dan kewajiban.
Dalam Islam memiliki cara yang dapat mencegah penularan penyakit tehadap yang lain, dengan mengharamkan zina, atau narkoba yang dapat merusak akal. Sehingga sanksi pun diberlakukan bagi para pelakunya. Peran negara pun akan memberantas sarana maksiat.
Pengobatan terhadap pasien yang terkena virus akan dilakukan dengan hati-hati oleh pakar ahli di bidangnya. Itulah solusi Islam yang lengkap dan akan menyelesaikan suatu masalah. Yang berbeda dengan sistem kapitalisme-sekuler ingin menekan laju penyebaran virus tetapi membiarkan kemaksiatan merajalela.
Wallahua’lam bishowwab.