Akhiri Penjajahan Palestina dengan Solusi Hakiki

Oleh: Andini

          (Forum Literasi Muslimah Bogor)

LenSa Media News _ Aksi Bela Palestina ramai dilakukan dan digaungkan di wilayah-wilayah Indonesia, bukan hanya itu dibelahan penjuru dunia pun seperti di Amerika, Eropa dan Asia melakukan aksi yang sama yaitu membela rakyat Palestina, yang sejak dulu dijajah entitas Yahudi. Seluruh aksi menunjukan bentuk solidaritas dan kepedulian terhadap hak-hak warga Palestina yang selama ini dirampas.

Mirisnya, dari sekian banyak aksi unjuk rasa yang dilakukan dipenjuru dunia, di Amerika unjuk rasa pro Palestina yang dilakukan oleh mahasiswa seperti di Universitas Columbia dan di beberapa Universitas lainnya, bahkan aksi unjuk rasa pun berakhir dengan kekerasan dan penangkapan mahasiswa. Dilansir CNBC Indonesia (11 Mei 2024) “Laporan Associated Press (AP) menyebut penangkapan telah terjadi di 35 kampus sejak protes dimulai di Universitas Columbia pada 17 April lalu. Diketahui, kampus itu terus menjadi sorotan unjuk rasa setelah sebagian siswa berhasil menduduki sebuah gedung di perguruan tinggi itu.”

Selain itu, aksi unjuk rasa pun dilakukan di Universitas-Universitas di Australia, Inggris, Prancis, India, Kanada menyuarakan hal yang serupa yakni menuntut pemerintah dunia untuk mengambil tindakan tegas agar Israel berhenti melancarkan operasi militernya di Gaza.

Bahkan pembelaan terhadap rakyat Palestina, PBB yang seharusnya mengurusi negara-negara yang konflik tidak bisa atasi persoalan Palestina, tidak ada tindakan nyata dari PPB untuk mengakhiri konflik Palestina dari penjajahan Israel. Yang lebih parahnya lagi, kemana kah penguasa negeri-negeri muslim Arab? Seolah buta dan tuli akan nasib penderitaan rakyat Palestina, dimana rasa empati sebagai sesama muslim? Sejatinya Sesama muslim itu bersaudara.

“Dari Nu’man bin Basyir dia berkata: Rasulullah saw. Bersabda, Perumpamaan orang-orang mukmin dalam hal saling mencintai, menyayangi, dan mengasihi bagaikan satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh yang sakit, maka seluruh tubuhnya akan ikut terjaga (tidak bisa tidur) dan panas (turut merasakan sakitnya).(HR. Bukhari dan Muslim).”

Seluruh umat Islam pasti merasakan hati yang tercabik-cabik, marah, sedih melihat penderitaan saudara sesama muslimnya di bunuh, disakiti, dizolimi. Dan tidak diam saja melihat penderitaan saudaranya.

Sejak tragedi 7 Oktober lalu, wilayah Palestina terus menerus di bom bardir dan sampai saat ini korban genosida pendudukan Israel terhadap Palestina mencapai mencapai 36 ribu. Dilansir rri.co.id (05/06/2024). “KBRN, Gaza: Jumlah warga Palestina yang menjadi korban tewas akibat serangan Israel mencapai 36.550 orang, sejak 7 Oktober 2023 lalu. Hal itu disampaikan Kementerian Kesehatan Palestina.”

Selain itu juga menyebutkan jumlah korban yang terluka mencapai 82.595 orang, jumlah yang tidak sedikit, ditambah lagi korban yang terjebak dibawah reruntuhan. Serangan Israel terhadap rakyat Palestina begitu masif, sangat disayangkan sikap penguasa muslim negeri-negeri Arab seolah tak perduli dengan nasib rakyat Palestina.

Serangan dan gempuran terus terjadi, Rafah yang saat ini menjadi target pasukan Israel, semakin memanas dan terbukti kebiadaban Israel sangat tidak berperikemanusiaan. Dilansir BORNEONEWS, Kota Gaza – Tentara Israel pada Rabu memperluas serangannya ke Rafah di bagian paling selatan Jalur Gaza, bersamaan dengan pergerakan mereka ke daerah timur kamp pengungsian Bureij dan Maghazi, di bagian tengah Jalur Gaza. (Antara 06/06/2024).

Pentingnya masyarakat/umat di seluruh negeri mengetahui bahwa solusi hakiki masalah Palestina adalah dengan jihad dan khilafah, bukan dengan solusi dua negara bahkan gencatan senjata. Umat harus faham dan sadar sistem kapitalisme ini lah yang membuat konflik di negeri-negeri muslim sampai saat ini belum ada titik penyelesaian dari tahun ke tahun, bahkan konflik Palestina-Israel sudah berlangsung puluhan tahun, sejak tahun 1948 silam. Hampir 76 tahun lamanya, rakyat Palestina merasakan penderitaan dijajah Israel.

Wahai para pemimpin negeri-negeri muslim, kirim pasukan untuk melawan dan mengusir penjajah Israel di bumi Palestina. Umat Islam harus bersatu dalam satu komando, yang menjadi perisai (Junnah) umat Islam di seluruh dunia, yakni dengan ditegakkannya khilafah yang akan menyatukan umat Islam dan Khalifah mengerahkan seluruh pasukan negeri-negeri kaum muslim untuk turun membebaskan Palestina dan mengusir Israel dari tanah Palestina.

Jumlah negara mayoritas muslim di dunia ada 50 negera. Dalam sekejap bila bersatu dalam satu komando pastilah bisa mengusir dan membuat takut pasukan Israel di Palestina. Daulah/Negara Islam menjamin keamanan rakyat dan negaranya dari gangguan dan ancaman baik itu didalam negara maupun di luar negara. Negara tegas dalam mengatasi ancaman keamanan negara dari gangguan negara asing. Begitulah bila seluruh negeri diatur dengan syari’at Islam (Daulah Khilafah) pastilah terwujud perdamaian diatas dunia.

Khilafah adalah janji Allah SWT dan bisyarah (kabar gembira) dari Rasulullah SAW untuk umatNya. Bahwa umat Islam adalah umat terbaik yang dijanjikan Allah SWT untuk memimpin dunia. Dan khalifah akan memerintahkan seluruh rakyat Daulah/Khilafah untuk berdakwah ke seluruh penjuru negeri dan menegakkan amar ma’ruf nahi mungkar. Dalam ranah ini, menentang kemungkaran mengusir penjajahan negeri-negeri muslim yang akan merongrong menguasai negeri muslim yaitu Palestina.

Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Di antara mereka ada yang beriman, namun kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik(TQS. Al-Baqarah: 110).

Wallahu a’lam bishawab.

(LM/SN)

 

Please follow and like us:

Tentang Penulis