Tuntutan Pembebasan Palestina

 

Lensa Media News, Surat Pembaca-Ratusan warga Bogor pada Ahad, 19 Mei 2024, memadati area Tugu Kujang dan sekitarnya. Mereka menuntut persatuan kaum muslimin untuk membebaskan Palestina. Sebagaimana kita tahu, Palestina masih membara. Awal perang, Israel menyarankan warga Gaza mengungsi ke Rafah. Mereka mengatakan Rafah aman serangan. Namun, mereka berbohong! Gaza habis luluh lantak, kini Rafah dibombardir Yahudi laknatullah! Hingga kini, lebih dari 30.000 orang muslim meninggal dan 70.000 lainnya luka-luka dengan penanganan medis yang amat sangat terbatas (Kompas, 21-5-2024).

 

Adapun, negeri-negeri muslim masih sibuk dengan lobi-lobi. Mereka berharap lobi-lobi bisa berdampak nyata dan menjadi solusi tuntas perang di Palestina. Pertanyaannya, apakah lobi dengan pihak pendusta bisa dipercaya? Sudah terlalu sering Israel berkhianat. Begitu pun dengan negara superpower yang menyokongnya. Bermuka dua! Lantas, masihkah menaruh harapan pada kekuatan lobi?

 

Benar, kaum muslimin dapat melakukan penggalangan dana dan bantuan kemanusiaan. Namun, tak bisa selamatkan Palestina sepenuhnya. Sebab negeri muslim yang berbatasan langsung dengan jalur masuk Palestina masih lebih memilih mengamankan negerinya dan membiarkan Palestina berjuang sendiri. Mereka enggan membuka jalur perbatasan. Ironis!

 

Adapun aksi boikot, belum tampak signifikan dampaknya. Kaum muslimin masih pro kontra memandangnya. Apalagi seruan boikot ini datang dari masyarakat, sifatnya pilihan. Bukan berupa kebijakan negara yang bersifat mengikat dan memaksa.

 

Sesungguhnya, hanya satu jalan membebaskan Palestina. Bersatunya kaum muslimin di bawah panji Khilafah. Khalifah sebagai pemimpin negara akan memobilisasi kaum muslimin untuk bertempur, berjihad membantu Palestina hingga tanah suci Palestina kembali ke pangkuan kaum muslimin. Kekuatan negara Adidaya sebagai penyokong utama negara Yahudi, haruslah dilawan oleh kekuatan negara. Negara yang berlandaskan aturan Allah. Negara yang melindungi segenap kaum muslimin dan bersedia menjadi perisai rakyatnya. Wallahu’alambishawwab.

 

Lina Najwatur Rusydi

 

[LM, Hw]

Please follow and like us:

Tentang Penulis