Ketika Muslimah Berbisnis di Bulan Ramadan

Oleh: Yuyun Suminah
(Jamaah Majelis Ta’lim Khairunnisa Karawang)

 

LenSa MediaNews__Bulan Ramadan bukan hanya ditunggu oleh umat Islam saja karena keutamaannya sebagai bulan ampunan, bulan dilipatgandakan pahala dan lainnya termasuk ditunggu oleh para pelaku bisnis.

 

Kenapa bulan Ramadan dinantikan para pelaku bisnis? Karena bukan hanya dirasakan oleh umat Islam saja untuk mendulang pahala. Bagi para pelaku bisnis termasuk para muslimah pun ikut memanfaatkan momen ini untuk mendulang cuan.

 

Bisnis-bisnis musiman yang marak dilakukan para muslimah di antaranya berbagai macam kuliner khas Ramadan, seperti menawarkan menu berbuka, takjil dan menu sahur. Walaupun para muslimah mengeluhkan kenaikan harga bahan pokok dan kenaikan harga tersebut sering terjadi setiap tahunnya, seperti tradisi.

 

Kenaikan bahan pokok untuk proses produksi olahan makanan tersebut terjadi di pasar-pasar tradisional yang ada di daerah Indonesia tak terkecuali pasar yang ada di daerah Purwakarta mengalami kenaikan bahan pokok seperti beras, yang selalu diikuti kenaikan harga bahan pokok lainnya seperti telur, minyak goreng dan lainnya (tribunjabar, 27 Februari 2024)

 

Padahal kenaikan harga dan ketersediaan bahan pokok menjadi tanggungjawab pemerintah dalam hal ini Rasulullah bersabda yang artinya: “pemimpun (Khalifah) adalah raa’in (pengurus rakyat) dan ia bertanggung jawab atas pengurusan rakyatnya.” (HR al-Bukhari)

 

Namun demikian bisnis tetep harus berjalan, demi mencari keuntungan walaupun tidak seberapa. Berharap berkahnya Ramadan bisa membawa keberkahan juga dalam bisnis musiman ini. Tidak ada yang salah ketika peluang bisnis ini dimanfaatkan juga oleh para muslimah dengan kemampuan yang dimilikinya. Hanya saja perlu cermat dalam mengatur waktu.

 

Jangan sampai bulan Ramadan terlewat begitu saja karena tidak cakap dalam mengatur waktu, antara berbisnis dengan ibadah. Maka dalam berbisnis penting seorang muslimah memperhatikan 4 poin di bawah ini terlebih dahulu sebelum memutuskan berbisnis di bulan Ramadan.

 

Pertama izin suami, mintalah izin kepada suami perihal niat berbisnis di bulan Ramadan karena suami yang punya kewajiban menafkahi keluarga.

Allah berfirman yang artinya” Dan kewajiban Ayah (suami) menanggung nafkah dan pakaian mereka dengan cara yang patut (TQS. Al-baqarah: 233)

 

Semua keputusan yang akan dilakukan oleh seorang istri harus dengan izin suami apalagi menyangkut kesibukan tambahannya. Ketika sudah diizinkan tak ada salahnya juga minta pendapatnya bisnis apa yang ramah waktu dan tenaga. Tentu dengan mengukur kemampuan sendiri dan keuangan yang dimiliki suami untuk modal awal.

Kedua, mengatur waktu. Bagi para muslimah yang sudah berstatus sebagai seorang istri dan ibu harus pinter-pinter mengatur waktu. Kalau bisnis itu dikerjakan sendiri berarti harus ada yang dikorbankan misalnya waktu istirahat. Karena di luar waktu itu seorang ibu sudah punya kewajiban. Pengatur dan pengurus rumah tangga atau ummu warabbatul bait.

 

Ketiga menentukan jenis bisnisnya, jangan semua peluang bisnis diambil hanya karena aji mumpung. Pilih satu jenis saja, misalnya bisnis membuat kue lebaran, itu pun harus dibatasi jumlah produksinya karena mengukur kemampuan diri dan kesibukan utama yaitu ibu mengatur dan mengurus rumah, anak dan suami.

 

Keempat siapkan tim, tidak ada salahmya jika mempunyai cukup modal alangkah baiknya bisnis musiman pada bulan Ramadan ini menerima beberapa karyawan. Sehingga tugas kita hanya mengontrol saja tanpa harus terjun langsung ke lapangan atau ikut berproduksi.

 

Nah, para muslimah atau ibu silakan saja memanfaatkan bisnis musiman selama Ramadan ini dengan catatan izin ke suami, pintar mengatur waktu, pilih satu jenis bisnis saja dan siapkan tim jika diperlukan. Dengan demikian bisnis bisa berjalan membawa keberkahan dan kesempatan mendulang pahala pun bisa diraih. Wallahu a’alam.

 

Please follow and like us:

Tentang Penulis