Gerakan Boikot Ampuhkah Damaikan Palestina

Oleh : Putri Rahmi DE, SST

(Tenaga Pendidik)

 

Lensa Media News – Sebagai bentuk dukungan Indonesia terhadap warga Palestina, MUI menyerukan untuk memboikot kurma yang berasal dari Israel. Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Prof Sudarnoto menyerukan boikot kurma Israel karena uang hasil penjualannya untuk membunuh warga Palestina.Gerakan ini dinilai sebagai langkah efektif yang bisa untuk merusaak ekonomi dari negara Israel.

Perang yang berlangsung di Palestina sudah terjadi bertahun-tahun. Perang pasti menyisakan kehancuran bagi wilayah dan mengorbankan manusia yang hidup di sana terutama anak-anak dan perempuan. Ini terjadi akibat kebijakan represif penjajah zionis Israel yang telah melakukan beragam pelanggaran hukum internasional hingga hukum HAM internasional yang sangat tidak dapat ditoleransi. Lantas apakah gerakan boikot ini dapat mengatasi berbagai penderitaan yang dialami oleh palestina?

Sungguh ini bukanlah sebuah langkah yang efektif untuk mempu menciptakan suasana damai di Palestina. Meskipun gerakan boikot telah dilakukan berulang kali namun faktanya kekejian Israel tetap bercokol bahkan terus parah di bumi Palestina.

Betapa umat saat ini membutuhkan sebuah solusi tuntas membasmi keberadaan illegal kaum zoinis di Palestina. Butuh seorang penguasa yang mampu memberikan pembelaan sikap yang jelas bukan sebatas kecaman dan boikot.

Namun, hal ini tentu tidak akan mudah diwujudkan di era kepemimpinan Kapitalis saat ini. Cendekiawan muslim Ustaz Ismail Yusanto menyebut para penguasa itu takut kehilangan kekuasaan. Hal itu disampaikan beliau dalam “Focus to The Point: Gaza Terus Dibombardir, Kenapa Penguasa Arab Diam?” di kanal YouTube UIY Official, (5-2-2024). Ia juga mengatakan, jika para penguasa muslim tidak mau mengikuti kemauan Amerika dan Zionis, dalam waktu yang tidak lama kekuasaan mereka akan tumbang.

Hal ini sangat bertolak belakang dengan metode kepemimpinan dalam Islam. Seorang Khalifah akan memimpin tentara, menyerbu perbatasan, membuka pemblokadean, memberi makan anak-anak, dan menyelamatkan seluruh umat dari kezaliman. Khilafah merupakan perisai dan penjaga umat yang hakiki.

Nabi saw bersabda, “Sesungguhnya seorang imam itu (laksana) perisai. Ia akan dijadikan perisai yang orang-orang akan berperang di belakangnya, dan digunakan sebagai tameng. Jika ia memerintahkan takwa kepada Allah Taala, dan adil, maka dengannya ia akan mendapatkan pahala. Namun, jika ia memerintahkan yang lain, ia juga akan mendapatkan dosa/azab karenanya.” (HR Bukhari dan Muslim)

 

[LM/nr]

Please follow and like us:

Tentang Penulis