Potret Buruk Pelayanan Kesehatan

 

                       Oleh: Danis

 

LenSa Media News _ Viral di media sosial pelayanan seorang perawat di RSUD Otista Soreang dinilai buruk, dan fasilitasnya seperti toilet ada yang tidak layak. Padahal rumah sakit ini baru dibangun dan mulai beroperasi 2021, dan Direktur RSUD Otista, Yani Sumpena Muchtar, membenarkan adanya kejadian tersebut. Dikatakan bahwa seorang pasien merasa pelayanan salah seorang perawat dinilai ketus dan tidak ramah terhadap pasien. Kemudian ada juga pemandangan dimana banyaknya anggota keluarga yang menemani pasien hingga duduk di lantai ketika menunggu pemeriksaan. Namun pihak rumah sakit juga telah menyampaikan permohonan maaf dan klarifikasi di media sosial. Walau begitu video terlanjur viral dan mendapat banyak komentar miring dari netizen terkait pelayanan RSUD yang kurang baik (Jabar.Tribunnews.com, 26 Januari 2024).

 

Demikian penggalan cerita pengalaman salah seorang pasien di sebuah Rumah Sakit Umum Daerah di salah satu Kabupaten yang terbilang cukup modern di tahun 2024 ini. Sejatinya pasti masih banyak cerita-cerita tidak menyenangkan dibalik berdirinya RS tersebut. Walaupun wajah RS sudah terlihat lebih modern nan segar, nyatanya justru pelayanan masih setara dengan kualitas lamanya. Hal ini tidak lepas dari tata Kelola rumah sakit yang bisa dibilang ‘semrawut’. Membesarkan suatu skala bangunan pelayanan masyarakat pasti akan membutuhkan maintenance yang lebih besar pula. Air, listrik, tenaga kerja, pasti menuntut lebih besar jika ingin memberikan pelayanan yang lebih baik dari yang dulu. Berita viral di medsos tersebut sejatinya merupakan potret buruk hasil dari diterapkannya sistem kapitalistik-sekuler di bidang pelayanan kesehatan.

Sistem ini menuntut biaya yang sangat besar, ketika seseorang ingin mendapatkan pelayanan kesehatan yg baik maka bak seorang raja dengan catatan, jika ingin dilayani maka bayarlah sesuai perawatan yang diinginkan. Akhirnya, masyarakat bawah hanya bisa menikmati remahan yang tetap harus dibeli.

 

Berbeda dengan sistem Islam, dalam sistem ini rumah sakit akan dibangun Khalifah sedekat-dekatnya dengan masyarakat. Agar ketika masyarakat harus datang untuk berobat, maka jarak rumah dengan rumah sakit tidak akan memakan waktu. Kemudian fasilitas berupa Gedung, tata ruang rumah sakit, alat-alat pendukung pemeriksaan dan perawatan, lalu dokter dan perawatnya pun akan memberikan dan diberikan kualitas terbaik yang bisa seorang manusia lakukan. Sesungguhnya juga, dari sisi para tenaga medis akan dengan suka rela melaksanakan tugas mereka dengan lillah. Kemudian dari sisi para pasien, pasti akan mendapatkan perawatan yang baik tanpa tapi, tanpa nanti, bahkan mereka akan dirawat hingga mereka sehat seperti sedia kala jika diharuskan dirawat di rumah sakit. Semua ini bisa terjadi dikarenakan Khalifah selaku pemimpin tertinggi dalam negara adalah seorang pengurus kebutuhan umat termasuk pelayanan Kesehatan di dalamnya. Maka sekarang sudah waktunya untuk merubah tatanan kehidupan berdasarkan aturan Allah swt. dengan begitu kesejahteraan dan kebutuhan rakyat akan menjadi hal yang pasti mereka dapatkan karna Allah telah ridha atas aturan yang diterapkan hamba-hambanya.

 

Wallahu ‘a’lam bi as shawab

(LM/SN)

Please follow and like us:

Tentang Penulis