Kecelakaan Kereta Api, Petaka Awal Tahun

Lensa Media News–Petaka terjadi pada awal tahun 2024, dimana dua kereta api yang membawa ratusan penumpang bertabrakan. Antara kereta Turangga relasi Surabaya Gubeng – Bandung dengan Commuter Line Bandung Raya, yang terjadi pada hari Jum’at (5/1/2024) pukul 06.03 di petak jalur Cicalengka- Haurpugur.

 

Kecelakaan ini mengakibatkan 4 orang kru kereta api meninggal dunia dan 33 orang mengalami luka-luka. Korban luka pun telah dirawat di empat rumah sakit. Imbas dari tabrakan tersebut, sejumlah perjalanan kereta api dialihkan karena jalur lokasi tabrakan belum bisa dilalui dan proses evakuasi gerbong kereta mengalami kesulitan karena area lokasi yang sempit (Detikjabar, 6/1/2024).

 

Kecelakaan yang terjadi di negeri ini merupakan suatu hal yang lumrah terjadi karena alat infrastruktur yang sudah usang. Seharusnya bisa dilakukan upaya mengurangi resiko supaya masyarakat mendapatkan jaminan aman dalam trasportasi.

 

Tetapi semua itu tidak terwujud karena negara masih menerapkan sistem kapitalisme yang menjadikan paradigma kebijakan penguasa berlandaskan pada keuntungan semata. Sehingga nyawa rakyatnya terabaikan dengan mudah. Maka nampaklah kecelakaan bukan suatu musibah umum tetapi akibat kezaliman karena ada hal yang diabaikan penguasa kapitalis.

 

Sedangkan dalam sistem Islam yang diterapkan secara praktis. Dimana penguasanya memiliki pemahaman bahwa diri mereka adalah pengurus bagi rakyatnya yang kelak akan di minta pertanggung gawaban di akhirat, menjalankan amanahnya sesuai dengan hukum syara sebagai dasar kebijakannya.

 

Termasuk dalam jaminan  trasportasi untuk kemaslahatan umat harus aman terhindar dari bahaya karena nyawa manusia sangat berharga. Moda trasportasi senantiasa diupgrade dengan metode terbaru, dan gratis sebab transportasi merupakan kebutuhan publik yang merupakan tanggung jawab penguasa. Tentu saja, semua itu akan terwujud nyata hanya dengan adanya Khilafah Islamiyah . Wallahu a’lam bishawab . Farida. [LM/IF/ry].

Please follow and like us:

Tentang Penulis