SGIE, Bukti Dunia Butuh Islam!

SGIE, Bukti Dunia Butuh Islam!

 

Oleh : Ummu Zhafran

(Pegiat Literasi)

 

LenSaMediaNews.com – Debat Cawapres lalu menyisakan jejak 4 (empat) huruf yang kini viral di mana-mana, SGIE. Laporan SGIE alias State of the Global Islamic Economy (SGIE) Report adalah laporan yang dikeluarkan oleh Dinar Standard, sebuah lembaga kajian internasional yang fokus pada ekonomi syariah. Terlepas dari komentar para pengamat politik mengenai debat yang terkesan seperti cerdas cermat, soal ekonomi berdimensi halal ini memang layak dikupas.

 

Salah satu laman berita nasional menurunkan laporan untuk tahun 2023, Indonesia menempati urutan ketiga dunia dalam hal antusiasme terhadap seluruh produk ekonomi syariah. (kompas. com, 4/1/2024)

Kondisi yang biasa saja seharusnya, mengingat Islam mayoritas dianut penduduk negeri ini. Namun dalam bingkai sekularisme yang kini memayungi dunia, tentu menjadikannya pantas diapresiasi. Ada satu hal yang menarik dicermati, bahwa di tengah centang perenang krisis multidimensi saat ini, kembali dunia menaruh harapan pada Islam. Meski saat ini baru sebatas pada yang mendatangkan manfaat saja, yaitu ketentuan syariah yang mengatur aspek ekonomi.

 

Tidak berlebihan, sistem ekonomi Islam sejak awal memang dikenal anti krisis, tahan badai, cenderung stabil dan mampu mewujudkan kesejahteraan tanpa banding. Cukuplah kita menyimak jejak peradaban Islam di dunia pada masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz, saat tak ada satu pun yang merasa berhak menerima zakat. Pun di masa kekhilafahan Abbasiyah, saat setiap penulis buku diberikan hadiah emas seberat buku yang ditulisnya. Begitu pula ornamen bertabur emas dan permata yang sampai kini bisa terlihat pada bangunan peninggalan kejayaan Islam, dan masih banyak lagi yang lainnya. Tentu pada gilirannya hal ini diaminkan banyak pakar ekonomi Islam. Salah satunya, Prof Dr Arfin Hamid dari Universitas Hasanuddin Makassar. Menurutnya, sistem ekonomi syariah sudah seharusnya dijalankan menyeluruh karena mampu mewujudkan pertumbuhan ekonomi serta melenyapkan kesenjangan. (antaranews)

 

Jujur saja, dua poin terakhir inilah yang gagal direspons oleh sistem ekonomi kapitalis yang bercokol di dunia sampai saat ini. Bahkan ekonomi dalam asuhan kapitalisme sejatinya ringkih. Pertumbuhannya bagaikan gelembung sabun, membesar tetapi mudah dihempas badai krisis. Di negara dedengkot kapitalisme, Amerika Serikat, realitas tersebut tak terbantahkan. Ditandai dengan krisis ekonomi yang terus berulang. Tahun 1908, 1929 (The Great Depression), dan 2008 dengan dampaknya yang masih dirasakan hingga kini. Lalu datang pandemi, semakin menegaskan kerapuhan sistem ekonomi tersebut. Masih ingat akhir tahun 2022 lalu dunia dihantui datangnya resesi yang amat hebat di tahun 2023?

 

Kenyataannya, SGIE Report 2023 menjadi bukti umat Islam tetap dapat berdiri tegak menjalankan roda ekonomi berbasis halal sesuai ketentuan syariah. Bagi umat muslim, resesi bisa dikaitkan bagi orang-orang yang tidak yakin akan keberadaan dan kebesaran Allah Swt. Sementara kapitalisme merupakan ideologi yang bersumber dari hasil pemikiran manusia. Sedang sekularisme sebagai asasnya dengan congkak memisahkan aturan agama dari kehidupan. Peran Allah Swt. Sang Maha Pencipta dan Maha Pengatur yang aturan-Nya mengatur segenap alam semesta terang-terangan diabaikan. Jangan heran bila kesengsaraan yang dihasilkan, bukannya kesejahteraan.

 

Allah Swt. berfirman,
Berkatalah Rasul, “Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan Al-Qur’an ini diabaikan.” (QS. Al Furqon:30)

Dari telaah tafsir ayat ini jelas bahwa termasuk perbuatan mengabaikan Al-Qur’an adalah tidak mengamalkan isinya, yang berarti tidak melaksanakan perintah dalam Al-Qur’an, serta tidak meninggalkan larangan-larangan di dalamnya. (Imam Ibnu Katsir)
Ditambah lagi, bila dengan aturan Islam terkait ekonomi banyak maslahat dan keuntungan bisa diraih apa tah lagi menerapkan aturannya secara kafah? Tentu jauh lebih berkah berlimpah ketimbang sebatas singkatan dan naiknya peringkat SGIE.

 

Sejarah mencatat dengan tinta emas yang tak lekang oleh zaman. Begitu luhur keagungan dan kejayaan Islam saat syariah diterapkan secara totalitas dalam naungan sistem pemerintahan yang merupakan amanah Rasulullah saw. yang diwajibkan kepada Khulafaur Rasyidin hingga para khalifah setelahnya, dan kaum muslim hingga akhir zaman yaitu Khilafah. Di dalamnya tegak sistem ekonomi yang kokoh di sisi sistem yang lainnya, seperti politik, pendidikan, militer, dan sosial kemasyarakatan. Keseluruhannya berlandas pada akidah dan syariat Islam yang bersumber dari Al-Qur’an dan sunah Rasulullah saw.

Wallaahua’lam bishowwab.

 

Please follow and like us:

Tentang Penulis