KDRT, Cermin Rusaknya Keluarga dalam Sistem Kapitalis


Oleh : N’ Aeni Rahmah
Aktivis Muslimah Peduli Perempuan dan Generasi

 

LenSa MediaNews__Astaghfirullahal adziim, berbagai kasus kekerasan dalam rumah tangga yang terjadi saat ini sungguh menyesakkan dada, mengguncang kewarasan dan mengikis naluri yang fitrah. Sungguh tragis nasib D istri yang mengalami kekerasan rumah tangga dan ibu yang harus kehilangan seluruh anaknya.

 

 

D seorang ibu muda yang tinggal di Jagakarsa Jakarta Selatan, mengalami kekerasan dalam rumah tangga oleh suaminya pada Sabtu (2/12/2023) sehingga harus mendapatkan perawatan intensif di RSUD Pasar Minggu. Belum sembuh luka yang diderita, D kembali mendapatkan luka hati yang lebih dalam karena harus kehilangan keempat buah hatinya yang dibunuh oleh suaminya sendiri. (Kompas.com, 5 Desember 2023).

 

 

Kasus ini menambah deretan panjang kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), kekerasan pada perempuan dan anak. Seakan kekerasan sudah menjadi watak masyarakat yang hidup dalam sistem sekular kapitalisme. Masyarakat yang sakit secara sosial menjadikan kekerasan sebagai solusi mengatasi persoalan.

 

 

Sistem yang Rusak Melahirkan Masyarakat Sakit

Maraknya kekerasan adalah bukti gagalnya sistem sekular kapitalisme dalam mengatur kehidupan. Siapapun yang hidup dalam sistem ini, tidak bisa menghindar dari lingkaran setan kekerasan. Baik sebagai pelaku, saksi maupun korban. Baik kedudukannya dia sebagai seorang suami, istri, orang tua maupun anak. Masyarakat hari ini begitu mudah tersulut emosi, cenderung agresif dan reaktif.

 

 

Kekerasan pun merajalela di mana-mana, baik kekerasan fisik seperti penganiayaan dan pembunuhan maupun kekerasan psikis berupa kekerasan verbal, makian, hujatan hingga body shaming. Ditambah lagi kekerasan seksual yang angkanya sangat mengerikan. Ada juga kekerasan massal yang melibatkan masyarakat secara komunal semisal tawuran pelajar.

 

 

Kasus di atas membuktikan pada kita, betapa sistem sekular telah berhasil merusak hubungan antara suami dengan istri dan dengan anak-anak mereka. Interaksi dalam keluarga hanya sebatas materi semata. Halal-haram tidak lagi menjadi standar perbuatan, melainkan materi sebagai nilai yang tertinggi. Suami tak lagi menjadi pelindung bagi istri dan anaknya, tapi sebaliknya malah menjadi pelaku kekerasan di rumah tangganya.

 

Faktor Pemicu Masalah Kekerasan

Merujuk pendapat beberapa ahli, ada banyak faktor yang memicu terjadinya kekerasan dalam rumah tangga. Dan faktor yang paling dominan adalah faktor ekonomi. Sistem ekonomi kapitalis melahirkan kemiskinan secara struktural dan sistematis. Lapangan pekerjaan sangat sulit bagi para laki-laki sebaliknya dibuka selebar-lebarnya bagi kaum perempuan. Ketika laki-laki tidak mampu menafkahi keluarga, hilang marwahnya di depan istri dan keharmonisan keluarga pun terganggu. Sehingga memicu KDRT, perselingkuhan hingga perceraian.

 

 

Ibu pekerja pun perannya kian terkikis. Ketika ibu memikul peran sebagai pencari nafkah otomatis peran utamanya sebagai ibu dan pendidik bagi anak-anaknya terabaikan. Jadilah anak-anak terlantar dan terjebak dalam berbagai masalah seperti: pergaulan bebas, terjerat narkoba dan terlibat tawuran. Mereka menjadi generasi rusak dan tak beradab. Liberalisme benar-benar berhasil menghancurkan bangunan keluarga.

 

 

Islam Solusi Seluruh Persoalan Manusia

Islam sebagai agama yang sempurna mampu menyelesaikan permasalahan manusia. Akidah Islam sebagai pondasi akan mengatur seluruh perbuatan berlandaskan halal dan haram.
Islam telah menetapkan tujuan berkeluarga, yaitu untuk melestarikan keturunan dan mewujudkan keluarga sakinah mawaddah wa rahmah, dengan landasan untuk beribadah kepada Allah SWT semata, bukan yang lain.

 

 

Dengan menyadari tujuan ini maka semua anggota keluarga akan berusaha bersama-sama menjalankan hak dan kewajiban masing-masing yang telah digariskan syariat. Diperkuat dengan peran negara yang akan menjaga rakyatnya dengan menerapkan syariat Islam secara menyeluruh dalam seluruh aspek kehidupan termasuk menerapkan sistem ekonomi Islam.

 

 

Sistem ekonomi Islam akan mampu mewujudkan kesejahteraan yang dirasakan oleh seluruh rakyat. Walhasil, jangan ada kata nanti untuk memperjuangkannya.
Wallahu a’lam bishshawab

Please follow and like us:

Tentang Penulis