Ketika Keluarga Tak Lagi Aman, Apa Sebabnya?

Oleh: Siska Juliana

 

LenSaMediaNews__Keluarga adalah tempat bernaung dan berlindung. Mereka menjadi tempat paling nyaman ketika bercerita, menghibur saat sedih, dan melindungi saat kita terluka. Mirisnya, ini tak terjadi pada seorang cucu yang diduga mengalami pelecehan seksual oleh kakeknya sendiri.

 

 

Diberitakan bahwa seorang kakek berinisial CC (63) tega mencabuli cucunya yang masih berumur 8 tahun. Aksi bejat tersebut tertangkap basah oleh ibu korban. Kejadian ini terjadi pada bulan September 2023 di Bandung. Pelaku sudah diamankan oleh polisi. (detikJabar, 05-12-2023)

 

 

Jika ditelisik, apa alasan yang mendasari seorang kakek bisa berbuat keji terhadap cucunya sendiri. Sebenarnya fakta ini tidaklah asing ditemui dalam sistem kapitalis sekuler yang diterapkan saat ini.

 

 

Sistem sekuler yang memisahkan agama dari kehidupan, membuat manusia jauh dari aturan Allah SWT. Mereka hidup dengan bebas, menjadikan hawa nafsu sebagai hal yang patut diikuti. Tidak ada standar yang jelas dalam hidup, selama hal tersebut mendatangkan manfaat atau kesenangan, maka dilakukan saja.

 

 

Sistem hidup yang bertentangan dengan fitrah manusia pasti akan membawa pada kesengsaraan yang tak berujung. Ketika ada suatu permasalahan, bukannya diselesaikan tetapi malah menambah masalah baru. Hal itu disebabkan karena tidak menerapkan solusi yang hakiki.

 

 

Maka untuk menangani permasalahan tersebut, dibutuhkan solusi hakiki agar tercipta perubahan di berbagai bidang seperti politik, sosial, ekonomi, pendidikan, dan sanksi. Umat harus menyadari bahwa solusi yang hakiki itu adalah Islam.

 

 

Islam sebagai agama dan ideologi memiliki seperangkat aturan yang berasal dari Allah, Sang Maha Pencipta dan Pengatur. Sehingga, aturanNya pasti sesuai dengan fitrah manusia. Menjadikan setiap perbuatan individu terikat dengan hukum syara. Mereka tidak akan berani melanggar hukum Allah, karena menyadari bahwa akan ada pertanggungjawaban di akhirat kelak. Jadi, tujuan hidupnya hanya untuk menggapai rida-Nya.

 

 

Negara bertanggung jawab untuk memberikan pendidikan yang berlandaskan akidah Islam, sehingga mencetak generasi yang berkepribadian Islam. Negara juga akan mengendalikan media agar menayangkan konten-konten dakwah dan mencegah konten negatif meracuni pemahaman umat. Dengan begitu, masyarakat akan senantiasa hidup dalam suasana keimanan.

 

 

Sanksi Islam juga bersifat jawabir (penebus) dan jawazir (pencegah). Alhasil, seluruh kasus kejahatan akan diselesaikan dengan adil dan mencegah timbulnya kejahatan lain. Dengan adanya penerapan Islam kaffah, kehidupan yang mulia dan penuh keberkahan akan tercapai.

 

 

Sebagaimana firman Allah SWT

Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri tersebut beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (QS al-A’raf: 96).

Wallahu’alam bishshawab.

Please follow and like us:

Tentang Penulis