Lensa Media News—Bentrokan massa kembali terjadi. Kericuhan ini terjadi antara massa yang telah selesai melaksanakan aksi damai bela Palestina dengan massa ormas adat pasukan Manguni Makasiouw pada sabtu sore ( 25/11/23) di Bitung, Sulawesi Utara. Massa Ormas adat Manguni mengganggap bahwa pendukung Hamas adalah bagian dari terorisme.

 

Sungguh ini hal yang sangat miris. Padahal jelas, militer Hamas dan warga Palestina adalah mereka yang rela berjuang mempertahankan tanah Palestina dari penjajahan Zionis Yahudi. Di Barat yang mayoritas kafir saja masyarakatnya menolak penjajahan yang dilakukan entitas Yahudi. Mereka melakukan aksi protes terhadap genosida yang dilakukan Yahudi. Sudah seharusnya semua orang apalagi muslim sepakat bahwa penjajahan harus dihapuskan dari muka bumi ini.

 

Maka hal yang sangat aneh ketika ada sekelompok massa yang membiarkan dan membela penjajah. Bagaimana bisa bendera Zionis Yahudi berkibar di sebuah negara yang anti terhadap penjajahan? Bahkan menurut informasi, dalam kejadian ini ada korban tewas yang sempat dikeroyok oleh massa Ormas adat pasukan Manguni.

 

Akar masalah yang terjadi karena adanya ketidakpahaman bahwa apa yang dilakukan oleh Zionis Yahudi adalah bentuk penjajahan terhadap Palestina. Sehingga ketidakpahaman tentang akar masalah di Palestina ini akhirnya memunculkan perbedaan pendapat di tengah masyarakat hingga berujung pada terjadinya kekerasan. Berhasilnya dominasi sistem sekuler di negeri ini menjadikan masyarakat memiliki taraf berpikir yang rendah. Sekularisme telah menjadikan masyarakat berpikir tanpa menggunakan agama. Akibatnya, mereka tidak mampu mengambil solusi dari masalah yang terjadi di hadapannya dengan solusi yang benar. Mereka mudah terhasut propaganda Barat, padahal Barat adalah pelaku apenjajah dunia hari ini.

 

Seharusnya negara mampu mencegah peristiwa ini melalui berbagai kebijakan yang dikeluarkan. Dan sudah selayaknya Islam menjadi pilihan. Dalam Islam, sistem pendidikan Islam yang berkualitas mampu membentuk kekuatan mental pada anak didik. Mereka memiliki pemikiran yang tinggi sehingga mampu menyolusi segenap masalah yang dihadapi, baik pada level keluarga, masyarakat, dan negara. Dan Masyarakat juga tidak mudah tersulut emosinya hingga berujung melakukan tindakan anarkis dan tidak bertanggung jawab.

 

Itulah saat umat Islam memiliki pemikiran yang tinggi. Dan hanya Islam yang mampu memberikan cahaya petunjuk di tengah gelap malam serta kedamaian di dunia. Dewi Wisata 1924. [ LM/EM/ry].

Please follow and like us:

Tentang Penulis