Maraknya Bunuh Diri Pada Remaja 

Lensa Media News—Kepolisian Resort Pekalongan Jawa Tengah memastikan penyebab kasus meninggal dunia seorang anak SD berinisial K (10) di Kec.Doro karena bunuh diri setelah telepon genggam milik korban disita orangtuanya (antaranews.com).

 

Dilansir dari Jawa Pos, seorang mahasiswi UNHAS tewas bunuh diri dengan cara melompat dari lantai 4 sebuah mall Semarang. Diduga korban bunuh diri karena tuntutan orang tua yang tinggi dan juga orang tua yang broken home.

 

Berdasarkan contoh kasus di atas, dapat disimpulkan bahwa depresi yang dialami sebagian besar remaja di Indonesia yakni kecemasan, tekanan, dan tuntutan. Peranan orang tua dan orang terdekat sangat dibutuhkan yang mana agar bisa menjadi sarana konseling pada remaja yang sedang depresi.

 

Sangat disayangkan kehidupan yang menjauhkan agama dari kehidupan seperti hari ini justru seringkali membuat remaja malah menderita penyakit mental. Pendidikan yang hanya mengutamakan kesuksesan materi dan pendidikan yang memisahkan agama dalam kehidupan.

 

Hanya dalam sistem Islam secara kaffah yang menghasilkan generasi tangguh juga tidak mudah putus asa menghadapi segala cobaan dan ujian kehidupan. Dan hanya di sistem Islamlah pendidikan dapat menghasilkan generasi sekaligus masyarakat yang beriman juga bertaqwa. Nurul Azizah. [LM/EM/ry].

Please follow and like us:

Tentang Penulis