Lensa Media News—Sudah 59 hari zionis yahudi melakukan genosida kepada Muslim di Gaza. Lebih dari 15.000 orang telah syahid, ribuan lainnya luka-luka. Tragedi tak terlukiskan benak tengah dialami muslim di Gaza. Namun ada tragedi yang lebih besar dan lebih menyakitkan lagi, yakni diamnya para penguasa negeri Islam menyaksikan hal tersebut.

 

Mereka menahan dan merantai para tentara Islam di barak-barak saat muslim di Gaza berdarah-darah. Padahal mereka mampu melakukannya. Mereka mencukupkan melakukan KTT luar biasa Arab Islam yang tidak menghasilkan hasil yang kongkrit. Mereka bak macan kertas yang tak memiliki kekuatan untuk menggentarkan entitas zionis sedikitpun.

 

Padahal sangat jelas seterang matahari bahwa yang dibutuhkan Gaza bukan sekedar kecaman atau usulan tanpa arti, tetapi langkah kongkrit untuk menghentikan kebiadaban teroris zionis yahudi. Hal ini tidak lain dengan cara mengusir penjajah Yahudi dari tanah Palestina yang diberkahi yakni dengan Jihad fi Sabilillah.

 

Dalam perang ini yang dihadapi umat Islam sesungguhnya bukan hanya entitas Yahudi tetapi juga negara-negara Barat seperti Amerika Serikat, Inggris dan negara sekutu Eropa lainnya. Sehingga wajib ada mobilisasi militer dari negeri-negeri Islam untuk menghadapi kekuatan politik global.

 

Di sinilah pentingnya perjuangan menegakkan kembali Khilafah. Khilafah inilah yang akan menyatukan seluruh negeri Islam dan menyempurnakan mobilisasi pasukan kaum muslimin dari berbagai negeri. Agu Dian Sofiyani. [LM/ry].

 

Please follow and like us:

Tentang Penulis