Sumpah Pemuda : Momentum Mengokohkan Kembali Fungsi Strategis Pemuda

Lensa Media News–Pemuda adalah aset berharga suatu bangsa, di tangannya ada kekuatan besar yang mampu membawa arah perubahan suatu negara. Oleh karena itu sudah selayaknya pemuda harus memperoleh perhatian yang serius oleh negara. Tanggal 28 Oktober diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda. Tahun ini, peringatan ke-95 Hari Sumpah Pemuda mengusung tema “Bersama Majukan Indonesia”.

 

Sumpah pemuda adalah ikrar yang dianggap sebagai prestasi semangat berdirinya negara Indonesia. Seorang pemuda memiliki idealisme yang tinggi, tenaga yang kuat, daya kreatif yang luar biasa dan semangat yang menggebu-gebu. Maka sangat wajar jika bung Karno dalam adigumnya mengatakan “berikan aku satu pemuda niscaya aku akan taklukkan dunia”

 

Kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945 tidak lepas dari peran penting generasi muda pada saat itu. Namun, apakah kondisi pemuda lebih baik saat Indonesia sudah merdeka?

 

Kalau kita menilik lebih jauh kondisi pemuda saat ini ternyata jauh berbeda dengan para pendahulunya. Pemuda saat ini seperti singa yang tertidur, suka hura-hura, pergaulan bebas, bullying, kriminalitas, angka bunuh diri yang kian meningkat dikalangan remaja dan kalaupun ada yang sibuk belajar tujuannya hanya prestasi belaka. Kalaupun ada yang berjuang jumlahnya sangat kecil. Disadari atau tidak , semua itu terjadi karena penerapan sistem kapitalisme-sekuler liberal yang menjadikan para pemuda hanya sibuk mengejar kesenangan dunia daripada memikirkan keterpurukan umat.

 

Dari sini lah dibutuhkan langkah untuk mengembalikan peran strategis pemuda yakni pentingnya mengkaji Islam kaffah supaya tidak terbawa arus liberal – kapitalis. Dengan mengkaji Islam yang benar menjadikan pemuda memahami tujuan arus perubahan yang hendak diraih. Seperti Rasulullah Saw. dan para sahabat yang mampu merubah bangsa Arab menjadi bangsa yang bermartabat dån beradab hingga mampu menaklukkan Persia dan Romawi.

 

Dari sini kita bisa mengambil pelajaran bahwa Islam adalah kata kunci dari kebangkitan masyarakat. Islam adalah diin yang sempurna yang mampu menjadi problem solving atas persoalan yang menimpa umat hingga menjadi rahmat untuk semesta alam. Wallahu a’lam.  Suaibah S.Pd.I. , (Pemerhati Masalah Umat). [LM/EH/ry]

Please follow and like us:

Tentang Penulis