Perceraian Makin Jadi Solusi, Salah Siapa Ini?
Lensa Media News, Surat Pembaca- Ikatan pernikahan merupakan ikatan suci antara dua insan dan keluarga. Saling menerima kekurangan dan bersyukur dengan kelebihan masing-masing pasangan menjadi kunci sukses pernikahan. Namun faktanya, kini makin tinggi angka perceraian di negeri ini. Dilansir dari sumber, meningkatnya angka perceraian berbanding terbalik dengan angka pernikahan. Sungguh ironis, apakah masyarakat sudah terjangkiti penyakit Gamophobia (ketakutan akan pernikahan) atau lebih memilih hidup nyaman bersama pasangan tanpa ikatan pernikahan?
Tingginya perceraian menunjukkan rapuhnya bangunan keluarga. Ada berbagai sebab yang menjadi pemicu. Mulai dari perbedaan pendapat, KDRT, faktor rendahnya ekonomi, pendidikan, kelainan seksual, judi baik offline maupun online, bahkan saat ini kecanduan game online menjadi salah satu sebab yang sedang viral dalam meningkatkan angka perceraian, dan masih banyak penyebab lainnya. Hal ini juga menjadi tanda lemahnya visi keluarga saat ini yang hanya berorientasi kepada duniawi. Juga lemahnya negara sehingga tak mampu mewujudkan perlindungan terhadap anak.
Keluarga muslim seharusnya memiliki visi dan misi keluarga yang berlandaskan Islam. Mulai dari pendidikan akidah sejak dini yang ditanamkan kepada anak-anak, menumbuhkan rasa tanggung jawab kepada laki-laki dan perempuan sesuai dengan kedudukannya masing-masing, peningkatan taraf hidup dan pemenuhan kebutuhan pokok kepada seluruh masyarakat, menciptakan ekosistem yang baik di setiap sektor kehidupan di tengah masyarakat, serta penerapan aturan yang tegas kepada pelaku pelanggaran, semua itu dapat dilakukan oleh negara. Negara memiliki berbagai mekanisme untuk mewujudkan lingkungan yang aman dan nyaman agar keluarga kecil (suami, istri dan anak) bisa hidup tentram dan bahagia lahir batin.
Dian Agus Rini
[LM,Hw]