Menanti Harga Beras Turun
Lensa Media News, Surat Pembaca- Harga beras pada Jumat (22/9/2023) masih terpantau mengalami kenaikan, bahkan mencetak rekor baru. Harga beras saat ini juga telah melampaui harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah sejak Maret 2023 lalu.
Panel Harga Badan Pangan (data diakses pukul 13.25 WIB) menunjukkan, harga beras premium hari ini melonjak Rp70 ke Rp14.650 per kg. Sementara harga beras medium naik Rp60 ke Rp13.040 per kg.
Tentunya hal ini menjadi kekhawatiran di tengah-tengah masyarakat, karena beras menjadi kebutuhan pokok dalam kehidupan masyarakat. Kenaikan harga beras yang kian melambung tinggi, namun tidak diiringi dengan kenaikan daya ekonomi masyarakat. Permasalahan ini menjadi tambahan PR pemerintah dalam menjamin ketersediaan pasokan kebutuhan pokok masyarakat utamanya beras agar dapat tersedia dengan cukup. Namun, pada faktanya justru, pengelolaan terkait bahan kebutuhan pokok seperti beras masih dikelola pihak swasta. Sehingga hal tersebut menjadikan jaminan ketersediaan pasokan beras bukan lagi menjadi tanggung jawab utama negara. Sistem kapitalis saat ini pun menjadikan, hal tersebut sebagai sarana meraih keuntungan untuk sebagian pihak. Bantuan beras murah yang disediakan pemerintah pun, nyatanya tak sedikit menjadi celah bagi pihak yang tidak bertanggung jawab dalam memainkan stok ketersediaan dan harga beras. Sehingga hal tersebut justru makin menambah beban masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup.
Lembaga-lembaga yang ada terkait dalam penjamin ketersediaan pasokan beras pun belum mampu menjalankan kewajibannya dengan baik. Belum adanya pengawasan yang menyeluruh terhadap kebijakan yang dilakukan, menjadikan adanya sebagian pihak yang tidak bertanggung jawab dalam memanfaatkan keadaan tanpa lagi memandang kesejahteraan masyarakat. Maka, diharapkan negara mampu menjadi penjamin akan kebutuhan masyarakat dengan lebih terkontrolnya pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan yang ada, sehingga negara mampu bertanggung jawab terhadap pemenuhan seluruh kebutuhan rakyat dengan distribusi secara merata.
Putri YD,
Kota Bogor
[LM, Hw]