Kapitalisme Menyuburkan Bisnis Narkoba
Lensa Media News–Upaya pemerintah untuk mengatasi Over crowded lapas narapidana pengguna narkoba adalah dengan grasi massal. Padahal jelas, salah satu penyebab lapas bisa penuh karena jumlah pengguna narkoba yang tertangkap sangat besar dan makin hari makin banyak. Banyaknya pengguna narkoba disebabkan faktor individu, masyarakat, dan negara. Dari sisi individu, banyak yang lemah iman sehingga akhirnya mengonsumsi narkoba, zat yang diharamkan dalam Islam.
Selain itu, pengguna narkoba dalam kadar rendah tidak dianggap pelaku kejahatan, melainkan dianggap sebagai korban. Bahkan masyarakat juga bersikap cuek dan individualistis tidak saling peduli. Kemiskinan juga menjadi penyebab bisnis narkoba marak. Demi memperoleh uang, orang rela melakukan segala macam usaha, termasuk bisnis narkoba. Ditambah lagi tidak adanya sanksi tegas dari negara yang mampu memberikan efek jera kepada para pengguna dan pengedar narkoba.
Lantas kapan lingkaran kejahatan narkoba akan berakhir? Dalam sistem kapitalisme, narkoba dipandang sebagai komoditas yang boleh dibisniskan. Yang terpenting adalah keuntungan bukan yang lain, sekalipun berdampak kerusakan dan membahayakan. Di sisi lain, negara terkesan abai akan permasalahan ini dan menjadikan peredaran narkoba makin berkembang. Itulah sebabnya pemberantasan narkoba hanya bisa efektif dalam sistem Islam. Tidak hanya sanksi tegas yang diterapkan oleh negara.
Penerapan sistem Islam mampu menyadarkan para pengguna akan bahaya narkoba. Penerapan sistem Islam juga akan menguatkan iman umat dan juga mengentaskan kemiskinan . Karena Islam dapat mensejahterakan warganya sehingga tidak ada tekanan ekonomi yang mendorong warganya untuk melakukan bisnis haram layaknya narkoba. Jadi satu-satunya solusi yang dapat mengentaskan narkoba hanyalah Islam. Wallahu a’lam bishawab . Dewi Wisata. [LM/IF/ry]