Lensa Media News-Sebuah kebijakan yang lagi-lagi memberatkan rakyat. Apa itu? Kenaikan harga BBM di tengah kondisi rakyat yang masih hidup dalam kesulitan ekonomi. Sesuai dengan keputusan Menteri ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 harga BBM naik. Meski yang naik BBM non subsidi, tetap saja kebijakan ini memberatkan rakyat yang menggunakan kendaraan pribadi. Seharusnya BBM disediakan gratis oleh negara. Karena BBM merupakan salah satu kebutuhan pokok, tapi ternyata harga BBM dari tahun ke tahun kian meroket. Tentu hal ini semakin mencekik rakyat.

 

Naiknya harga BBM tak lepas dari buruknya tata kelola dan politik energi rezim neoliberalisme yang ditopang oleh sistem sekuler. Sistem ini telah memposisikan negara hanya sebagai regulator sekadar penjaga dari kegagalan pasar. Akibatnya, semua hajat hidup publik, termasuk BBM, dikelola dalam kaca mata bisnis dengan menyerahkan pada mekanisme pasar. Bahkan sebagian besar ladang minyak bumi dikelola oleh pihak swasta terutama asing.

 

Berbeda dengan Islam, dimana Islam mewajibkan negara menyediakan kebutuhan pokok dengan harga murah bahkan gratis. Islam sebagai ajaran yang sempurna telah mengatur tata kelola sumber daya alam yang menjadi hajat hidup publik seperti minyak bumi. BBM dalam pandangan Islam merupakan harta milik umum.

 

Pengelolaanya wajib dilakukan secara langsung oleh Khalifah sebagai kepala negara yang berfungsi sebagai pelindung dan pelayan masyarakat. Sehingga dapat dipastikan harga BBM murah bahkan gratis dan mudah diakses oleh seluruh rakyat. Dan semua ini dapat diwujudkan hanya dengan penerapan Islam dalam sistem Khilafah, bukan aturan yang lain. Dewi wisata. [LM/IF/ry]

Please follow and like us:

Tentang Penulis