Negeri Aman, Keluarga Sejahtera

 

Oleh: Intan Pajriah

 

LensaMediaNews__Ahad, 3 September 2023 MTLQ (Majelis Taklim Lentera Qur’an) seperti biasa mengadakan kajian rutin bulanan yang diadakan setiap minggu pertama di Masjid Raya Bandung. Kali ini MTLQ dihadiri puluhan peserta yang hadir dari berbagai majelis yang ada di Kota Bandung seperti: MT Ar-rahmah, MT Al-Hikmah, MT At-Tarhamna, MT Rum Al-Jihad, MT Al-Hakim, MT Ar-Rachmat dan MT Asy – Syuhada.

 

 

MTLQ juga menyajikan kajian tahsin yang kali ini dibawakan oleh Ustadzah Wati Rahayu. S.E., M.E.i. Sedangkan pemateri adalah Ustazah Unung A. Kurniati, S.S. Beliau merupakan Pembina Majelis Taklim di Kota Bandung dan juga pembina dan pengurus MTLQ. Tema kajian kali ini adalah Negeri Aman, Keluarga Sejahtera.

 

 

Diawali dengan membaca surat An-Nisa ayat 55, kemudian beliau paparkan kandungan ayat tersebut berdasarkan tafsir Ibnu Katsir
Janji Allah SWT kepada Rasul-Nya, bahwa Dia akan menjadikan umatnya sebagai orang orang yang dia berkuasa di bumi yakni menjadi para pemimpin manusia dan penguasa mereka. Dengan mereka negri akan menjadi baik dan semua hamba Allah akan tunduk kepada mereka. Dan Allah akan menukar keadaan mereka sesudah mereka dalam keadaan ketakutan menjadi aman sentosa dan menjadi penguasa atas manusia. Janji itu telah diberikan oleh Allah SWT kepada mereka, segala puji bagi Allah begitu juga karunianya.

 

 

Kita bisa lihat bagaimana Rasulullah memimpin sebuah negri dimana penduduk Madinah tunduk kepada beliau, hingga Mekkah pun yaitu penduduk Quraisy akhirnya tunduk kepada beliau saw. di bawah kepemimpinan beliau negeri aman dan sejahtera. Ustazah juga menceritakan kisah keluarga Yasir yang begitu banyak mendapat penyiksaan, saat itu rasul tidak bisa berbuat apa apa hanya kata sabar yang keluar dari mulut beliau. Kesabaran  akhirnya berbuah, umat Islam mendapatkan kebahagian. Setelah Rasul wafat maka kepemimpinan diganti oleh Abu Bakar Ash-Shiddiq, Khalifah Umar bin Khattab, Khalifah Ustman bin Affan kemudian Khalifah Ali bin Abi Thalib hingga para khalifah selanjutnya.

 

 

Ustazah menceritakan sebuah fakta bahwa akhir-akhir ini kehidupan sosial di masyarakat begitu rawan, gampang tersulut amarah, kemudian kekerasan menjadi jalan pintas dalam menyelesaikan masalah seolah sudah menjadi tren. Banyaknya kasus kriminal, hanya gara-gara hal sepele bisa berujung kematian. Akibatnya masyarakat menjadi was was dan tidak tenang, bahkan keamanan pun menjadi sesuatu yang mahal dan langka.

 

Sudah saatnya kita kembali kepada aturan Allah yaitu syari’at Islam. Dengan menegakkan hukum-hukum Islam, maka keamanan dan kesejahteraan akan kita dapatkan. Bukankah dengan hudud manusia terjaga harga dirinya? Bukankah dengan qishas darah manusia terlindungi? Bukankah dengan potong tangan manusia aman dari pencuri? Bukankah dengan rajam manusia terlindungi dari kehormatannya?

 

 

Dengan begitu ketika manusia tunduk kepada aturan-Nya, maka keberkahan akan Allah berikan kepada seluruh makhluk yang ada di bumi dan di langit. Menjadi negeri
baldatun thoyyibatun wa rabbun ghofur”.
Sebagaimana negeri Saba yang begitu berlimpah berkah.

 

 

Para ahli tafsir dari kalangan tabi’in seperti Imam Qatadah dan yang lainnya, menggambarkan betapa subur dan makmur negeri Saba’ itu. Digambarkan; seorang wanita yang berjalan di bawah pepohonan dengan memanggul keranjang di atas kepalanya, untuk mewadahi buah-buahan yang berjatuhan maka keranjang itu akan penuh tanpa harus susah payah memanjat dan memetiknya.

 

 

Imam as-Syaukani menyebutkan dari Imam Abdurrahman bin Zaid tentang kekuasaan Allah SWT pada kaum Saba’. Berupa anugerah yang diberikan kepada mereka di tempat kediaman mereka. Mereka tidak pernah melihat adanya hewan-hewan yang berbahaya, seperti; nyamuk, lalat, kutu, kalajengking, ular, dan hewan pengganggu lainnya.

 

 

Demikian keberkahan yang diberikan Allah SWT kepada penduduk di negeri Saba’. Selain itu, tercatat di dalam sejarah, penduduk negeri Saba’ adalah penduduk yang senantiasa tunduk dan patuh dalam menjalankan perintah Allah SWT. Terbebas dari perbuatan syirik dan zalim. Serta selalu mensyukuri nikmat yang diberikan oleh Allah SWT. Sungguh gambaran mereka adalah suatu kaum yang mencintai Allah SWT dan Allah mencintai mereka.

 

 

Ustazah menutup kajian dengan berharap semoga negara kita Indonesia akan menjadi negara yang disebutkan di dalam Al-Quran sebagai negara “baldatun thoyyibatun wa rabbun ghofur”. Dimana keamanan dan kesejahteraan bukan lagi menjadi sesuatu yang mahal dan langka melainkan sesuatu yang lumrah dan mudah kita dapatkan karna seluruh ummat manusia kembali kepada aturan Allah menjalankan syariat Islam di bawah naungan khilafah. Allahumma Aamiin. Wallahu ‘alam bishshawwab

Please follow and like us:

Tentang Penulis